@thesis{thesis, author={Alfianor Romi}, title ={PENINGKATAN KUALITAS KELAYAKHUNIAN KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA BERDASARKAN ASPEK SISTEM JARINGAN DRAINASE}, year={2020}, url={http://repository.itk.ac.id/3978/}, abstract={Pada tahun 2017 Kota Samarinda diklasifikasikan oleh Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) sebagai kota yang tidak layak huni karena memiliki persentase nilai dibawah rata-rata nasional. Salah satu aspek penilaian terendah adalah kondisi sistem drainase. Berdasarkan Dokumen RTRW Kota Samarinda Tahun 2014 Kecamatan Sungai Kunjang ditetapkan sebagai daerah rawan banjir dengan luasan tertinggi sebesar 138,50 Ha. Permasalahan banjir yang terjadi diakibatkan kapasitas drainase yang belum memadai sebagai sistem pematusan air, sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas kelayakhunian berdasarkan kondisi aspek sistem jaringan drainase. Adapun tahapan penelitian yang hendak dicapai yaitu pertama, menganalisis kondisi aspek sistem jaringan drainase menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Kedua, menganalisis tingkat layak huni dari aspek sistem drainase berdasarkan persepsi masyarakat menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Ketiga, menganalisis pengaruh antar sistem jaringan drainase terhadap tingkat layak huni menggunakan analisis Geoghraphically Weighted Regression (GWR). Keempat, merumuskan peningkatan kualitas sistem jaringan drainase menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini melibatkan masyarakat sebagai sampel dengan menggunakan quota sampling sebanyak 5 orang pada wilayah RT yang dilewati saluran drainase primer dan sekunder. Hasil analisis kondisi sistem jaringan drainase, adanya temuan kapasitas drainase yang belum memadai sebagai sistem pematusan air. Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian lebar dan kedalaman, serta adanya pengaruh sedimentasi yang tinggi pada saluran drainase. Kemudian, hasil tingkat layak huni dapat diketahui sebanyak 117 RT yang memiliki sistem jaringan drainase yang layak dan sisanya sebanyak 80 RT belum layak. Selanjutnya, pengaruh aspek sistem jaringan drainase terhadap tingkat layak huni drainase menunjukan kelayakhunian sistem jaringan drainase lebih baik secara lokal sehingga sesuai terhadap model yang terbentuk. Dari hasil permodelan, maka perlu adanya upaya peningkatan kualitas sistem drainase meliputi peningkatan frekuensi pembersihan saluran dan kapasitas saluran, meminimalisir perubahan tata guna lahan, dan meningkatkan dimensi saluran.} }