@thesis{thesis, author={Parlindungan Anugrah}, title ={Studi Sifat Tarik dan Tekuk Komposit Serat Alam dengan Variasi Waktu Alkalisasi Serbuk Kulit Singkong Sebagai Penguat}, year={2021}, url={http://repository.itk.ac.id/4207/}, abstract={Dalam penelitian ini dibuat komposit berpenguat serbuk kulit singkong dan matriks poliester dengan metode compression molding. Proses kerjanya dengan menerapkan tekanan tinggi pada bagian cetakan. Metode ini digerakkan dengan sistem hidraulik untuk menekan bahan yang dibentuk. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh alkalisasi terhadap sifat tarik dan tekuk komposit berpenguat serbuk kulit singkong bermatriks poliester dan menganalisis pengaruh alkalisasi terhadap interface mikrostruktur dari komposit berpenguat serbuk kulit singkong bermatriks poliester dari bentuk patahan. Proses pembuatan komposit dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu tahap persiapan serbuk kulit singkong. Kemudian tahap variasi perlakuan serbuk dengan larutan NaOH 5% selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Lalu tahap pembuatan komposit dengan cara mencampurkan matriks poliester dengan serbuk kulit singkong menggunakan perbandingan fraksi volume sebesar 40% serbuk berbanding 60% matriks poliester. Tahap pegujian komposit berupa uji tarik (ASTM D-3039), uji tekuk (ASTM D-790) . Lalu menganalisis pengaruh waktu alkalisasi NaOH terhadap kekuatan tarik, tekuk dan interface mikrostruktur komposit. Adapun hasil yang diperoleh pada pengujian tarik dan tekuk yang paling optimum adalah pada spesimen alkalisasi NaOH 5% selama 2 jam, yaitu kekuatan tarik yang diperoleh sebesar 21,25 MPa, modulus elastisitas tarik sebesar 2185,68 MPa, kekuatan tekuk sebesar 39,38 MPa, dan modulus tekuk sebesar 3284,62 MPa.. Namun terjadi penurunan kekuatan tarik dan tekuk pada spesimen alkalisasi NaOH 5% selama 3 jam, hal ini dikarenakan selulosa ikut rusak akibat perendaman yang terlalu lama. Ditinjau dari pengamatan scanning electrone microscope (SEM) pada setiap variasi komposit diperoleh daya ikat (interface) antara serbuk dan resin terbaik dihasilkan oleh spesimen alkalisasi NaOH 5% selama 2 jam, hal ini dikarenakan wetability serbuk oleh matriks terbentuk dengan baik akibat alkalisasi selama 2 jam, sehingga meminimalisir terbentuknya void sehingga membuat komposit menyerap energi yang lebih besar saat dilakukan penarikan.} }