@thesis{thesis, author={Fitria Eka Laili}, title ={Analisis Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor Menggunakan Metode Fuzzy Logic (Studi Kasus: Wilayah Jombang Bagian Selatan)}, year={2023}, url={http://repository.its.ac.id/100086/}, abstract={Wonosalam menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Jombang yang sering terjadi tanah longsor setiap tahunnya. Longsor menyebabkan akses jalan ditutup, rusaknya pipa air minum, dan retaknya rumah warga. Untuk mengamati longsor di wilayah Jombang bagian selatan perlu dilakukan pemetaan daerah yang rawan terjadi longsor dengan tujuan meminimalisir korban jiwa dan kerugian material. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan tingkat rawan longsor, menganalisis persebaran dan uji validasi daerah rawan longsor di wilayah Jombang bagian selatan. Data yang terdiri dari DEMNAS, curah hujan, citra satelit Sentinel-2A, jenis tanah, dan peta validasi dari BPBD Jombang dilakukan pengolahan menggunakan metode fuzzy logic. Metode terdiri dari proses fuzzy membership dan dilanjutkan dengan proses overlay parameter penyebab longsor, yaitu curah hujan, jenis tanah, ketinggian lahan, kemiringan lereng, dan tutupan lahan. Hasil yang diperoleh berupa peta kerawanan longsor 2 kelas dan 3 kelas. Berdasarkan perhitungan, untuk peta kerawanan longsor 2 kelas, yaitu kelas sedang mencakup area seluas 30138,095 Ha atau 97,21% meliputi 55 desa sedangkan kerawanan longsor tingkat tinggi mencakup area seluas 864,496 Ha atau 2,79% yang terdiri dari Desa Jarak, Sambirejo, Panglungan, dan Galengdowo. Peta kerawanan longsor 3 kelas, yaitu kelas rendah mencakup area seluas 27771,276 Ha atau 89,58% meliputi 53 desa, kelas sedang dengan area seluas 3210,200 Ha atau 10,35% meliputi Desa Sambirejo, Wonosalam, Carangwulung, Panglungan dan Galengdowo serta kelas tinggi dengan area seluas 21,115 Ha atau 0,07% meliputi Desa Jarak. Dari analisis kedua peta tersebut dapat diketahui bahwa Desa Jarak memiliki kerawanan tinggi terhadap longsor. Peta kerawanan longsor tersebut selanjutnya dilakukan validasi dengan peta yang diperoleh dari BPBD dan diperoleh nilai validasi sebesar 64,41% untuk peta kerawanan longsor 2 kelas dan 5,08% untuk peta kerawanan 3 kelas. =================================================================================================================================== Wonosalam is one of the districts in Jombang Regency where landslides frequently occur frequently. Landslides cause road closures, damage to water pipes, and cracks in several houses. In order to monitor landslides in the southern part of Jombang, it is necessary to map the landslide-prone areas in order to minimise casualties and material losses. Therefore, this research is conducted to determine the level of landslide vulnerability, analyse the distribution, and validate the landslide-prone areas in the southern part of Jombang. The data consisting of DEMNAS, rainfall, Sentinel-2A satellite images, soil types, and validation maps from the BPBD Jombang were processed using fuzzy logic method. The method consists of fuzzy membership process and followed by the overlay process of landslide causing parameters, namely rainfall, soil type, land elevation, and land cover. The results are landslide hazard maps of 2 and 3 classes. Based on calculation, for the 2-class landslide vulnerability map, the moderate class covers an area of 30,138.095 hectares or 97.21%, including 55 villages, while the high landslide vulnerability covers an area of 864.496 hectares or 2.79%, consisting of the villages of Jarak, Sambirejo, Panglungan, and Galengdowo. The 3-class landslide vulnerability map, the low class covers an area of 27,771.276 hectares or 89.58%, including 53 villages, the medium class covers an area of 3,210.200 hectares or 10.35%, including the villages of Sambirejo, Wonosalam, Carangwulung, Panglungan, and Galengdowo, and the high class covers an area of 21,115 hectares or 0.07%, including the village of Jarak. From the analysis of these two maps, it can be known that the village of Jarak has a high vulnerability to landslide disasters. The landslide vulnerability maps are further validated with maps obtained from BPBD, resulting in a validation score of 64.41% for the 2-class landslide vulnerability map and 5.08% for the 3-class landslide vulnerability map.} }