@thesis{thesis, author={Febriani Vina}, title ={GAMBARAN PERESEPAN VITAMIN D PADA MASA PANDEMI DI APOTEK KAWI}, year={2022}, url={http://repository.itsk-soepraoen.ac.id/725/}, abstract={Vitamin D awalnya dikenal hanya dalam pengaturan metabolisme penyerapan kalsium dan fosfor untuk Kesehatan tulang. Namun, efek vitamin D tidak terbatas pada homeostatis mineral dan pemeliharaan Kesehatan tulang. Ditengah merebaknya pandemi COVID-19 yang saat ini melanda seluruh dunia, vitamin D banyak dibicarakan dan menjadi perhatian masyarakat luas. Hal ini karena telah diketahuinya peran pendukung penting vitamin D dalam fungsi sel kekebalan, terutama dalam memodulasi respons inflamasi terhadap infeksi virus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran peresepan vitamin D pada masa pandemi. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan sifat retrospektif dengan pengambilan data diperoleh dari resep pasien yang menggunakan vitamin D pada periode bulan Mei-Agustus 2021. Hasil penelitian menyebutkan bahwa 211 sampel /pasien yang paling banyak mendapatkan resep dengan vitamin D adalah pasien umur 26-35 tahun (28,44%) dengan peresepan terbanyak obat bermerek (79,62%). Dosis vitamin D yang paling banyak diresepkan adalah 5000 iu per hari (66,35%) selama 1-10 hari (41,71%) sebanyak 1 kali sehari (95,26%) dengan bentuk sediaan yang paling banyak adalah tablet (37,44%. Peresepan vitamin D tertinggi adalah selama bulan Juli sebanyak 33,65% dan selama pandemi vitamin D banyak dikombinasikan dengan Vitamin B,C,E dan Zinc (36,61%) ABSTRACT Vitamin D was previously known only in the regulation of metabolism of calcium and phosphorus absorption for bone health. However, the effects of vitamin D are not limited to mineral homeostasis and maintenance of bone health. As the covid-19 pandemic spreads around the world, Vitamin D has been discussed a lot and has become a concern for many societ. This is because of the known important supporting role of vitamin D in immune cell function, especially in modulating the inflammatory response to viral infections. The purpose of this study was to describe the use of vitamin D during a pandemic. This study is a descriptive study with a retrospective approach. data obtained from patient prescriptions using vitamin D in the period May-August 2021. The results showed that from 211 samples/patients who received the most prescriptions with vitamin D were patients aged 26-35 years. (28.44%) with the most prescriptions for branded drugs (79.62%). The most prescribed dose of vitamin D was 5000 IU per day (66.35%) for 1-10 days (41.71%) once a day (95.26%) with the most dosage form being tablets (37, 44%). The highest use of vitamin D was during July as much as 33.65% and during the pandemic vitamin D was widely combined with Vitamins B, C, E and Zinc (36.61%)} }