@thesis{thesis, author={Welson Daniel}, title ={Efek Ekstrak Etanol Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata) Terhadap Perubahan Volume Hepar Tikus Wistar Model Sindrom Metabolik }, year={2023}, url={http://repository.maranatha.edu/33064/}, abstract={Sindrom metabolik adalah sekumpulan kelainan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, hipertensi, dislipidemia dan obesitas sentral. Kondisi tersebut dapat menyebabkan akumulasi lipid pada hepar. Tanaman yang dapat menurunkan glukosa dan lipid darah adalah daun sambiloto (Andrographis paniculata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun sambiloto (EEDS) terhadap perubahan volume hepar pada tikus. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan rancangan acak lengkap. Tikus Wistar jantan dibagi menjadi 5 kelompok (n=6) dan tikus pada kelompok 1-4 akan diinduksi pakan tinggi lemak dan fruktosa (PTL-F) menjadi sindrom metabolik kecuali kelompok normal. Semua kelompok akan diinduksi PTL-F selama 64 hari dan pada hari ke-50 akan diberi perlakuan: kelompok EEDS 1 (dosis 100 mg/kgBB/hari), EEDS 2 (200 mg/kgBB/hari), kontrol positif (metformin dosis 0,5 mg/kgBB), kontrol negatif (tikus yang hanya diinduksi PTL-F), dan kontrol normal (tikus tanpa induksi PTL-F). Saat hari ke-64, tikus dikorbankan untuk pengambilan hepar. Data yang diukur adalah volume hepar tikus sindrom metabolik menggunakan metode design?based stereology. Analisis data dilakukan menggunakan ANOVA satu arah dilanjutkan dengan uji post-HocTukey LSD (?=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EEDS baik dosis 100 mg/kgBB/hari dan 200 mg/kgBB/hari tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan kelompok kontrol negatif (p>0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun sambiloto tidak berpengaruh terhadap perubahan volume hepar tikus Wistar model sindrom metabolik.} }