@thesis{thesis, author={Hermawan Yunus (0751131)}, title ={Peranan Break Even Point dalam Menentukan TIngkat Volume Penjualan}, year={2011}, url={http://repository.maranatha.edu/9978/}, abstract={Analisis break even point dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh perubahan harga jual, biaya tetap, biaya variabel yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah menilai seberapa besar peranan analisis break even point dalam menentukan tingkat volume penjualan di PD Karya Mulya. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis break even point. Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode deskriptif analitis Dari hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa volume penjualan minimum dalam unit yang harus diproduksi agar perusahaan tidak mengalami kerugian, secara berturut-turut dari tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut : tahun 2007 sebanyak 6.056 unit, tahun 2008 sebanyak 6.167 unit, tahun 2009 berdasarkan prosentase perubahan rata-rata sebanyak 6.506 unit. Margin Of Safety secara berturut-turut dari tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut : tahun 2007 Margin Of Safety sebesar = 76,96 %, tahun 2008 Margin Of Safety sebesar = 76,61%, tahun 2009 Margin Of Safety berdasarkan perubahan rata-rata sebesar = 77,07%. Volume penjualan dalam Rupiah yang harus dicapai agar dapat memperoleh laba yang diharapkan, secara berturut-turut dari tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut : tahun 2007 sebesar Rp 848.915.776,90, tahun 2008 sebesar Rp 861.857.519,90, tahun 2009 berdasarkan prosentase perubahan rata-rata sebesar Rp 887.704.424,40, tahun 2009 berdasarkan prosentase perubahan per rasa sebesar Rp 881.973.520,20. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebelum melakukan analisis break even point perusahaan harus melakukan pemisahan biaya ke dalam biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel. } }