@thesis{thesis, author={WIDIARTI WIDIARTI}, title ={SUBJECTIVE WELLBEING PADA INDIVIDU DEWASA AWAL PENYANDANG TUNADAKSA AKIBAT KECELAKAAN}, year={2019}, url={http://repository.mercubuana.ac.id/49770/}, abstract={Subjective well-being is happiness in someone's life and life satisfaction on the individual. Happiness at the individual based on the emotional state of the individual and how the individual perceives himself and his world. Quadriplegic can be defined as people with deformities or defects in the system of muscles, bones and joints that can lead to impaired coordination, communication, adaptation, mobilization, and impaired development of personal integrity. This study used a qualitative approach, method of data collection is by interview with five quadriplegicinformants withquadriplegic. Analysis of the data used in this research is thematic analysis. The purpose of this study was to describe the subjective well being in quadriplegic. The results of this study are that of the three participants, have the same factors in increasing their subjective well-being. The influencing factors include income, social support, social relations and marital status. The three participants said they were satisfied with their lives because they felt able independently or felt successful in establishing social relationships with others. Key words: Subjective well-being, individual at initial phase of maturity who got paralyzed from accident Subjective wellbeing memiliki pengertian yaitu evaluasi individu terhadap kesejahteraan psikologisnya, atau dengan kata lain disebut hapiness. subjective wellbeing memiliki dua unsur yaitu afektif dan kognitif. Tunadaksa dapat di definisikan sebagai penyandang bentuk kelainan atau kecacatan pada system otot, tulang dan persendian yang dapat mengakibatkan gangguan koordinasi, komunikasi, adaptasi, mobilisasi, dan gangguan perkembangan keutuhan pribadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,deskriptif dengan metode pengumpulan data adalah dengan metode wawancara dengan tiga informan penelitian penyandang tunadakasa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis . Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan subjective well being pada penyandang tunadaksa. Hasil dari penelitian ini adalah Dari ketiga partisipan, mempunyai faktor – faktor yang sama dalam meningkatkan subjective well-being mereka. Faktor – faktor yang berpengaruh diantaranya adalah pendapatan, dukungan sosial, hubungan sosial dan status pernikahan. Ketiga partisipan mengaku puas dengan kehidupannya karena merasa mampu secara mandiri ataupun merasa sukses dalam menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Kata kunci : Subjective well-being, individu dewasa awal yang cacat akibat kecelakaan.} }