@thesis{thesis, author={Dewantoro Novi}, title ={Asuhan keperawatan pada pasien BPH post operasi TURP dengan Spinal Anestesi di Ruang OK dan ICU RSU Aminah Blitar}, year={2020}, url={http://repository.phb.ac.id/1047/}, abstract={RSU Aminah Blitar dalam pengelolaan asuhan keperawatan sudah sesuai dengan standar SDKI, SLKI dan SIKI. Dari ke empat pasien yang diteliti dengan kasus BPH Post Op TUR P 100 % mengalami hipotermi. Intervensi secara aktif pada pasien yang mengalami hipotermi post operasi dengan anestesi umum belum maksimal dilakukan karena belum tersedia fasilitas seperti infus warmer, selimut penghangat, humidifier hangat, blanked warmer dan lain-lain. Penanganan intervensi hipotermi secara aktif pada pasien hipotermi saat intra maupun post operasi sangat berguna karena bisa untuk mngurangi kecemasan dan menimbulkan rasa nyaman pada pasien. Apabila pasien dengan hipotermi tidak ditangani dengan baik maka bisa menyebabkan syok karena hipotermi juga termasuk dalam kegawatdaruratan. Manajemen pasien hipotermi secara terapeutik dengan penghangatan aktif dapat mengurangi keadaan hipotermi yang memberat. Perawatan pasien Post Op TUR P harus dilakukan observasi ketat untuk menghindari Syndrom TUR P. Kejadian sindrom TURP sangat cepat, dapat terjadi 15 menit setelah operasi selesai hingga 24 jam (Swaminathan dan Tormey, 1981). sehingga apabila tidak dilakukan pemeriksaan post operasi TURP secara dini, maka dikuatirkan telah sindrom TURP yang mengakibatkan kematian. Key Word : BPH Post Op TURP, Spinal anestesi, hipotermia, syndrom TURP, OK dan ICU RSU Aminah Blitar.} }