@thesis{thesis, author={Eni Erliawati}, title ={Literatur Review : Gambaran Pengaruh Akupresur pada Titik CV 17, Si 1, Li 4, Sp 6, St 36, St 16, St 18 terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum}, year={2020}, url={http://repository.phb.ac.id/1057/}, abstract={Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan utama terbaik untuk bayi ibu di Indonesia yang berhasil memberikan ASI Eksklusif di tahun 2018. ASI yang tidak keluar pada hari pertama kehidupan bayi adalah salah satu faktor penghambat pemberian ASI eksklusif. Masalah ini dapat diantisipasi sejak kehamilan melalui konseling laktasi. Upaya untuk mengatasi masalah yang tidak dapat dilakukan pada ibu postpartum selain perawatan payudara adalah dengan akupresur. Akupresur selama 10-30 menit adalah upaya yang dapat membantu ibu postpartum meningkatkan produksi ASI. Akupresur melalui titik meridian sesuai dengan organ yang akan dituju dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan. Acupressure points for lactation merupakan tindakan yang berfungsi merangsang diproduksinya hormon prolaktin dari otak. Hormon ini yang mempengaruhi banyak sedikitnya ASI. Dengan dilakukannya acupressure points for lactation di titik-titik tertentu yang sesuai dengan acupoints pada tindakan akupunktur akan bisa merangsang produksi hormon prolaktin. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengaruh akupresur pada titik CV 17, SI 1, LI 4, SP 6, ST 36, ST 16, ST 18 terhadap produksi asi pada ibu postpartum. Pencarian jurnal dilakukan secara elektronik menggunakan beberapa basis data, yaitu: Science Direct, Pubmed, dan Google Scholar dari tahun 2015 hingga 2020. Kata kuncinya adalah ?Akupresur? dan ?Produksi ASI? dan ?Ibu Pospartum?. Kriteria yang digunakan adalah penelitian kuantitatif studi. Hasil penelitian memilih artikel dalam jurnal nasional sebanyak : 9 jurnal penelitian dan internasional sebanyak 1 studi. Akupresur dapat digunakan sebagai alternative dalam upaya peningkatan produksi ASI selama masa nifas. Akupresur adalah intervensi yang dapat dilakukan dengan aman, mudah dan tanpa efek samping. Intervensi ini juga dapat dilakukan oleh suami/keluarga/ setelah dilatih oleh bidan/tenaga kesehatan.} }