@thesis{thesis, author={Afriliana Dwi and Wijayanti Ernanin Dyah}, title ={PERBANDINGAN KADAR FENOLIK EKSTRAK RIMPANG JERINGAU (Acorus calamus) SEGAR DAN TERFERMENTASI}, year={2019}, url={http://repository.pimedu.ac.id/id/eprint/385/}, abstract={Masyarakat Indonesia mengggunakan jeringau (Acorus calamus) untuk mengobati beberapa macam penyakit. Kemampuan tersebut diduga karena adanya kandungan senyawa fitokimia Fermentasi merupakan salah satu metode rekayasa proses yang ditujukan untuk menghancurkan jaringan rimpang jeringau dengan cara memecahkan dinding sel. Proses fermentasi merupakan proses yang cukup efektif dalam meningkatkan konsentrasi komponen fenolik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kadar fenolik ekstrak rimpang jeringau (Acorus calamus) segar dan terfermentasi. Tahap penelitian ini meliputi fermentasi jeringau, ekstraksi jeringau segar dan terfermentasi, identifikasi fitokimia, penetapan kadar fenolik, analisis data, dan membuat kesimpulan. Fermentasi dilakukan selama 8 hari, pembuatan ekstrak dilakukan dengan menggunakan etanol kemudian dievaporasi. Hasil uji organoleptis menunjukkan rimpang segar berarna putih, aroma khas jeringau, dan berbentuk khas rimpang. Sedangkan yang terfermentasi berwarna putih kecoklataan, aroma lebih menyegat, dan berbentuk sedikit lembek. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak segar dan terfermentasi positif mengandung fenol dan flavonoid.yang ditandai perubahan warna Tahap penetapan kadar fenolik ekstrak jeringau segar sebesar 97.272±0.525 mgGAE/gram untuk yang terfermentasi sebesar 223.553±3.542 mgGAE/gram. Kesimpulan dari penelitan ini adalah terdapat perbedaan kadar fenolik ekstrak rimpang jeringau segar dan terfermentasi. Kata Kunci : Ekstrak Jeringau, Fenolik, Fermentasi.} }