@thesis{thesis, author={Puspandini Ni Luh Dyah Elingke and Putri Wayan Tari Indra and Sumiari Kadek Nita}, title ={Pengaruh Stock Split terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Periode Tahun 2020-2022)}, year={2023}, url={http://repository.pnb.ac.id/9995/}, abstract={Aksi korporasi yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 menarik untuk dikaji, mengingat di masa pandemi Covid-19 baik emiten maupun investor mengalami ketidakpastian pasar yang tinggi. Perusahaan go public dapat memanfaatkan berbagai strategi untuk bertahan di masa pandemi Covid-19, termasuk melakukan corporate action salah satunya stock split. Peristiwa pemecahan saham (stock split) sampai saat ini masih menjadi peristiwa yang penting dalam pasar modal di Indonesia, hal ini terbukti karena beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia masih sering melakukan aksi pemecahan saham. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam bukti empiris mengenai apakah terdapat perbedaan abnormal return serta trading volum? activity sebelum dan sesudah stock split. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif komparatif. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang melakukan stock split dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020-2022. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 perusahaan. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik uji beda (t-test). Pengujian hipotesis dengan uji beda menggunakan program SPSS versi 29.0 yaitu wilcoxon signed rank test. Tahapan untuk melakukan uji beda tersebut yaitu melakukan analisis deskriptif, uji normalitas, dan uji hipotesis. Hasil Penelitian diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman stock split terhadap abnormal return dan trading volume activity. Hasil penelitian ini memberikan masukan kepada perusahaan bahwa kebijakan stock split tidak menjamin abnormal return dan trading volume activity akan memberikan dampak bagi perusahaan baik bagi tingkat pengembalian (return) maupun likuiditasnya.} }