@thesis{thesis, author={Elma Selina}, title ={Mendesain Hunian Menggunakan Kontainer Bekas Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Dengan Pendekatan Arsitektur Modular Di Jakarta}, year={2020}, url={http://repository.podomorouniversity.ac.id/44/}, abstract={Di Indonesia, terutama kota-kota besar seperti Jakarta, kebanyakan masyarakatnya merupakan masyarakat berekonomi menengah kebawah atau sebutan lainnya adalah masyarakat berpenghasilan rendah (masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)) dengan tingkat masyarakat yang bervariasi. Banyak dari mereka hanya mampu menyewa satu ruangan atau yang sering disebut studio.Berdasarkan peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenKUPR) yang sesuai dengan Kepmen Kimpraswil No.403/KPTS/M/2002 dan Permenpera Nomor 22//Permen/M/2008, untuk menciptakan rumah layak huni, haruslah mempertimbangkan berbagai aspek seperti factor kesehatan, factor keamanan bangunan, dan keindahan dan kenyamanan juga menjadi pertimbangan.Walaupun gaji UMR untuk tahun ini (2020) telah meningkat sebesar 8,51% yaitu Rp. 4.276.349 dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 3.940.035, uang sebesar itu tidak cukup untuk membiayai hidup untuk sebulan. Apalagi, untuk membeli rumah konvensional yang kecil saja membutuhkan waktu yang sangat lama.Dengan keterbatasan lahan dan kemampuan untuk membeli hunian yang terbuat dari container dapat menjadi salah satu alternatif. Harganya dapat dibilang terjangakau sesuai dari berbagai ukuran (40 kaki dan 20 kaki), mulai dari 13,5 juta hingga 19 juta per unit nya, serta mudah didapatkan.} }