@thesis{thesis, author={Handayani Feren and Natasya Natasya and Ong Jecky Nicholas}, title ={Uji Coba Pembuatan Ongol - Ongol Dengan Tepung Umbi Garut Sebagai Substitusi Tepung Tapioka}, year={2021}, url={http://repository.podomorouniversity.ac.id/532/}, abstract={Tanaman Umbi Garut adalah sejenis tumbuhan umbi-umbian yang dapat dikonsumsi. Walaupun demikian, umbi garut tidak menjadi sumber pokok pangan di Indonesia. Pemanfaatan umbi garut dapat dijadikan menjadi tepung umbi garut guna mengoptimalkan nilai dari tanaman umbi garut. Salah satu pemanfaatan dari tepung umbi garut adalah mengolahnya menjadi ongol-ongol. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memahami dampak substitusi tepung umbi garut terhadap hasil panca indera dan kesukaan panelis yang meliputi aroma, warna, kekenyalan dan kesukaan. Jenis uji coba ini adalah eksperimental. Variabel kontrol adalah peralatan memasak, bahan yang digunakan, dan teknik pembuatan ongol-ongol tepung umbi garut. Variabel bebas adalah substitusi dengan tepung umbi garut sebanyak 100%, 75%, 50%, dan 25% dari 150 gram tepung tapioka. Variabel terikat adalah hasil organoleptik dan hedonik terhadap ongol-ongol tepung umbi garut yang meliputi aroma, warna, rasa, dan kekenyalan. Pengumpulan data dilakuakan dengan metode observasi melalui uji organoleptic dan hedonic yang masing-masing dilakukan oleh 5 panelis ahli dan 30 panelis umum. Hasil data uji panca indera (organoleptik) dianalisis dengan menggunakan uji paired T-test dan uji hedonik menggunakan perhitungan rerata (skala interval). Analisis berdasarkan hasil dari uji paired T-test menunjukan, bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada ongol-ongol tepung umbi garut sebagai substitusi dari tepung tapioka terhadap indikator pengujian aroma, warna, kekenyalan, dan rasa. Dimana dengan perlakuan 75% tepung umbi garut dan 25% tepung tapioka memberikan warna coklat agak tua yang dimana menyerupai kriteria warna cinnamon, aroma dari gula jawa yang cukup harum, kekenyalan yang cukup, serta rasa yang manis. Pada hasil analisis uji rerata hedonik menunjukan, bahwa ongol-ongol dengan 25% tepung umbi garut memiliki tingkat kesukaan yang lebih tinggi jika dibandingan dengan ongol-ongol dengan 100% tepung tapioka.} }