@thesis{thesis, author={Allia Mariska Evelyn and Novita Belinda and Rosalia Ivone}, title ={Melestarikan Budaya Kuliner Betawi Melalui Semangkuk Bubur Ase}, year={2023}, url={http://repository.podomorouniversity.ac.id/863/}, abstract={Bubur Ase adalah salah satu makanan legendaris khas Betawi yang saat ini sulit dijumpai karena penggemar dari hidangan asli Betawi ini telah berpindah selera ke kuliner modern seiring berubahnya zaman. Bubur Ase sendiri adalah hidangan bubur yang disajikan dengan semur daging khas Betawi, asinan sawi, tauge, acar timun, kentang, tetelan, dan tahu, lalu disiram dengan kuah semur. Bubur Ase ini tidak hanya semata merupakan kebudayaan Betawi tetapi juga mencerminkan multikultural karena terdapat 3 kebudayaan dalam Bubur Ase, yaitu Tionghoa, Timur Tengah, dan Belanda. Penjual Bubur Ase yang masih eksis hingga saat ini adalah Bubur Ase Bang Lopi dan Bubur Ase Cik Lis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei berupa kuesioner yang disebar pada 75 responden yang penulis targetkan untuk generasi muda berusia 20-25 tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi, terlihat bahwa Bubur Ase memiliki keunikan tersendiri dikarenakan penggunaan rempah dan bahannya. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Bang Lopi yang menyatakan bahwa Bubur Ase memiliki keunikan dalam penggunaan semur dan asinan pada bubur. Seiring pergantian zaman, tidak banyak orang yang mengetahui dan pernah mendengar Bubur Ase, terutama generasi muda. Oleh karena itu, penulis ingin memperkenalkan dan melestarikan kembali Bubur Ase ini melalui Bubur Ase Bang Lopi dan Bubur Ase Cik Lis yang sampai saat ini masih konsisten mempertahankan cita rasa Bubur Ase-nya. Besar harapan penulis kepada para generasi muda untuk mulai melestarikan budaya khas Betawi melalui semangkuk Bubur Ase.} }