@thesis{thesis, author={Tananto Stevan William}, title ={Mengapa Penjualan Calais NU Cafe Purbalingga Tidak Memenuhi Target : Analisis Strategi Pemasaran}, year={2023}, url={http://repository.podomorouniversity.ac.id/908/}, abstract={Analisis Strategi Pemasaran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat erat kaitannya dengan mendukung berjalannya roda perekonomian suatu negara. Sehubungan dengan itu, Cafe merupakan salah satu UMKM yang digemari oleh masyarakat, maka analisis kuantitatifnya diperlukan untuk melihat evaluasi kafe. Untuk melihat masalah yang perlu dievaluasi dalam penelitian ini, analisis kuantitatif dapat menjadi acuan untuk melihat bulanan target omzet, kendala proses pengembalian investasi, dan faktor penyebab kekurangan pelanggan. Penelitian ini dilakukan pada sebuah kafe di Calais Purbalingga Nu. Analisis kuantitatif diperlukan untuk melihat faktor-faktor yang menghambat return on investasi kafe calais nu. Analisis kuantitatif adalah metode pengumpulan dan menganalisis data numerik yang menggunakan teknik statistik. Data yang digunakan adalah a kuesioner dengan responden pelanggan dari calais nu. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini Calais Nu Cafe dapat mengetahui penyebab peningkatan penjualan Calais Nu Cafe Purbalingga. Berdasarkan penelitian ini dimana variabel Lokasi, Promosi, ketersediaan produk, dan harga secara simultan berpengaruh signifikan pada penjualan sedangkan pada variabel parisal/individu promosi, ketersediaan produk, dan harga sangat berpengaruh terhadap penjualan. Promosi produk terbukti memiliki a pengaruh yang signifikan terhadap penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat promosinya dilakukan, semakin tinggi penjualan produk tersebut. Ketersediaan produk juga memiliki berpengaruh signifikan terhadap penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa jika produk tersedia dengan baik di pasar, kemungkinan penjualannya akan lebih tinggi. Harga produk juga memiliki pengaruh pada penjualan. Dalam analisis ini, harga yang sudah beresonansi dengan konsumen cenderung terkait dengan penjualan yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil Berdasarkan model, 54,5% dari variasi penjualan dapat dijelaskan oleh variasi lokasi usaha, produk promosi, ketersediaan produk, dan harga produk.} }