@thesis{thesis, author={Diah Mayleni Diah}, title ={KAJI EKSPERIMENTAL MATERIAL KOMPOSIT BERPENGUAT LIMBAH FILTER ROKOK SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN CANGKANG HELM}, year={2021}, url={http://repository.polman-babel.ac.id/id/eprint/440/}, abstract={Helm merupakan salah satu alat pelindung keselamatan yang berfungsi untuk melindungi kepala pada saat berkendara agar terhindar dari cedera kepala dan benturan. Bagian helm yang memiliki fungsi penting untuk pelindung keselamatan adalah bagian cangkang. Pemilihan helm material harus bersifat ringan karena helm yang berat akan membuat pengendara lebih cepat lelah. Salah satu pemilihan material alternatif berbahan komposit yang memiliki sifat material yang kuat dan ringan, salah satunya material komposit dengan penguat dari fiber dan fiber glass. Sama halnya dengan limbah filter rokok yang juga memiliki bahan dasar kapas yang ringan, berpori dan mudah menyerap. Limbah filter rokok atau biasa dikenal dengan puntung rokok merupakan salah satu jenis limbah yang mudah ditemukan di tempat-tempat umum dan hampir diseluruh dunia. Limbah filter rokok adalah limbah yang sulit untuk didaur ulang. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu mulai dari studi literatur untuk mengumpulkan informasi-informasi yang terkait dalam penelitian, proses simulasi dengan menggunakan software finite element, pembuatan spesimen uji sesuai dengan standar ISO 179-1, melakukan pengujian uji impak charpy untuk mengetahui kekuatan impak dari material tersebut dengan variasi ketebalan berbeda yaitu 3 mm, 4 mm, 5 mm dengan volume serat dan matrik yang sama yaitu HGM 16%, epoxy 76.5%, limbah filter rokok 7.5%. Dari hasil pengujian simulasi semakin besar ketebalan spesimen helm, maka persentase deformasi total yang ditimbulkan akan semakin kecil. Pada ketebalan 3 mm nilai deformasi total yaitu 6.2051 mm, pada ketebalan 4 mm yaitu 6.1333 mm, pada ketebalan 5 mm yaitu 6.1221 mm. Jika dibandingkan dengan nilai tegangan ultimate yang dimiliki material komposit epoxy HGM yaitu sebesar 121,29 Mpa maka material aman digunakan pada spesimen ketebalan 3 mm, 4 mm, dan 5 mm. Regangan yang timbul akibat pembebanan menunjukkan hasil regangan yang menurun seiring bertambahnya ketebalan spesimen helm. Pada pengujian eksperimen untuk hasil pengujian kekuatan impak dibandingkan dengan hasil pengujian kekuatan impak helm SNI sebesar 0,00972 J/mm2 maka spesimen yang dibuat lulus uji material untuk helm SNI dengan rata-rata kekuatan impak paling tinggi pada ketebalan 3 mm yaitu 0.02868 J/mm2.} }