@thesis{thesis, author={Marsofely Reka Lagora and Ningsih Lisma and Simanjuntak Betty Yosephin and Sumaryono Dino and SUMIARTI WENTI}, title ={Pola Asuh Ibu yang Memiliki Balita Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Babatan Kabupaten Seluma}, year={2021}, url={http://repository.poltekkesbengkulu.ac.id/732/}, abstract={Tingginya angka prevalensi stunting disebabkan oleh praktek pengasuhan yang kurang baik. Data Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 2019 menunjukkan sebanyak 700 balita mengalami stunting di Kabupaten Seluma dan sebanyak 35 kasus balita mengalami stunting di wilayah Puskesmas Babatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pola asuh ibu yang memiliki balita stunting diwilayah kerja Puskesmas Babatan Kabupaten Seluma. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilakukan di Desa Air Petai Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Sumber data diperoleh melalui metode wawancara mendalam, observasi serta dari buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan utama yaitu 6 orang ibu yang memiliki balita stunting di Desa Air Petai serta informan pendukung berjumlah 2 orang yaitu Kader Posyandu Desa Air Petai dan tenaga pelaksana gizi (TPG) Puskesmas Babatan. Hasil penelitian menunjukkan inisiasi menyusu dini hanya diterapkan oleh beberapa ibu balita. Beberapa informan diketahui tidak melakukan perawatan dan pemijatan payudara pada masa kehamilan dan sesudah melahirkan serta informan merasa cemas dan takut saat awal menyusui karena pengalaman pertama dalam menyusui anak. Terdapat informan yang tidak memberikan ASI sampai usia anak 2 tahun. Informan beranggapan jika ASI diberikan sampai umur 2 tahun maka akan susah untuk dilakukan penyapihan. Terdapat anak yang kehilangan nafsu makan karena anak susah untuk buang air besar hal ini terjadi karena anak tidak suka mengkonsumsi sayur dan buah. Semua informan sudah memberikan imunisasi dasar lengkap kepada anaknya. Sebagian informan sering lupa mencuci tangan sebelum memberi makan anak karena kesibukannya dalam mengurus rumah tangga. Diharapkan petugas kesehatan dan kader Posyandu dapat melakukan promosi kesehatan kepada ibu di Desa Air Petai mengenai pola asuh yang baik terutama kepada ibu hamil dan ibu menyusui.} }