@thesis{thesis, author={Permatasari Intan}, title ={PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI PADA KONVEKSI SOLIHIN}, year={2014}, url={http://repository.stei.ac.id/9788/}, abstract={Sistem biaya tradisional hanya menggunakan satu atau dua pemicu biaya yang berbasis unit sebagai pembebanan biaya, sedangkan sistem Activity Based Costing menggunakan cost driver yang berdasar pada aktivitas yang menimbulkan biaya dan akan lebih baik apabila diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan keanekaragaman produk. Jadi, sistem Activity Based Costing dapat memberikan informasi biaya produksi yang lebih akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan biaya produksi yang dihitung dengan sistem biaya tradisional dan sistem Activity Based Costing, dan untuk mengetahui perbandingan biaya produksi Konveksi Solihin yang dihitung dengan menggunakan dua sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang memberikan gambaran mengenai perhitungan biaya produksi dengan sistem biaya tradisional dan perhitungan biaya produksi dengan sistem Activity Based Costing. Analisis data yang digunakan untuk menghitung biaya produksi dilakukan dengan dua cara, yaitu sistem biaya tradisional dan sistem Activity Based Costing. Dari hasil perhitungan menggunakan sistem Activity Based Costing didapat bahwa biaya produksi per unit untuk tas pinggang selempang sebesar Rp23.374,97, sedangkan biaya produksi per unit untuk tas ransel sebesar Rp26.010,79, dan untuk tas kamera sebesar Rp20.600,45. Dengan menggunakan sistem biaya tradisional dibandingkan dengan sistem Activity Based Costing selisihnya yaitu untuk biaya produksi per unit pada produk tas pinggang selempang telah dihitung lebih (overstated) sebesar Rp146.447,33 per unit atau 1,03%. Untuk produk tas ransel telah dihitung kurang (understated) sebesar Rp58.412,76 per unit atau 0,23%. Sedangkan untuk produk tas kamera telah dihitung kurang (understated) sebesar Rp 88.034,58 per unit atau 0,86%.} }