@thesis{thesis, author={Ulfiddoh Laeli}, title ={PERBANDINGAN PEMBAYARAN IMBAL HASIL HUTANG OBLIGASI SISTEM BUNGA DENGAN SISTEM BAGI HASIL PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK}, year={2014}, url={http://repository.stei.ac.id/9800/}, abstract={Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang bersedia untuk membayar sejumlah uang di masa mendatang beserta sejumlah bunga sesuai dengan yang dijanjikan. Apabila perusahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan emisi saham baru, kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang. Jika perusahaan kesulitan mencari utang jangka panjang dalam jumlah besar dari satu sumber, maka perusahaan dapat mengeluarkan obligasi. Obligasi ini dapat dijual bila reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang dapat tetap berdiri selama jangka waktu beredarnya obligasi tersebut. Harga jual obligasi sangat tergantung pada suku bunga yang diberikan. Semakin besar suku bunganya, semakin tinggi/mahal harga jual obligasi tersebut. Sebaliknya, semakin rendah suku bunga obligasi, semakin rendah/murah harga jualnya. Penelitian dilakukan di PT.Indonesian Capital Market Library. Strategpenelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah strategi penelitian komparatif (comparative research) dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode ex pos facto. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah menghitung imbal hasil dengan rumor Future Value Anuitas. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel mandiri yaitu imbal hasil hutang obligasi dengan sistem bunga dan imbal hasil hutang obligasi dengan sistem bagi hasil. Imbal hasil hutang obligasi sistem bunga (73,80%) lebih kecil dari pada imbal hasil hutang obligasi sistem bagi hasil (76,39%). Maka terdapat perbedaan antara imbal hasil hutang obligasi sistem bunga dengan sistem bagi hasil dengan selisih sebesar 2,59%. Hal ini menunjukkan bahwa menerbitkan obligasi syariah (sukuk) dengan menerapkan sistem bagi hasil lebih menguntungkan dari pada menerbitkan obligasi konvensional dengan sistem bunga.} }