@thesis{thesis, author={KURNIASIATI RAMADHAN -}, title ={KAJIAN MEDICATION ERROR PADA RESEP PASIEN PEDIATRI DI SALAH SATU KLINIK PRATAMA SWASTA KOTA BANDUNG PERIODE TAHUN 2020}, year={2021}, url={http://repository.stfi.ac.id/746/}, abstract={Medication error merupakan suatu kejadian yang dapat merugikan bahkan membahayakan keselamatan pasien yang dilakukan oleh petugas kesehatan khususnya dalam pelayanan pengobatan pasien. Kesalahan obat dapat terjadi pada sejumlah tahap yang berbeda dari resep obat dan proses penggunaan. Aspek penulisan resep yang rawan kesalahan adalah langkah penting. Pasien pediatri memiliki potensi untuk mengarah pada resep yang tidak akurat yang ditulis dan dispensing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian dan persentase kejadian yang terjadi pada resep sesuai aspek administrasi, farmasetik, dan klinis dan mengetahui kategori kejadian medication error yang terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat analisis deskriptif dengan metode pengumpulan data secara retrospektif. Sampel penelitian berupa resep pasien pediatri di salah satu Klinik Pratama Swasta Kota Bandung periode tahun 2020 sebanyak 346 resep. Hasil penelitian menunjukkan kejadian medication error yang terjadi pada aspek administrasi sebesar 45,14%, aspek farmasetik sebesar 13,67% dan aspek klinis sebesar 0,58%. Pada aspek administrasi yaitu tidak ada umur pasien (1,73%), tidak ada jenis kelamin pasien (100%), tidak ada berat badan pasien (98,55%), tidak ada tinggi badan pasien (100%), tidak ada nomor izin praktik dokter (100%), tidak ada paraf dokter (93,64%), tidak ada tanggal resep sebesar (0,29), dan tidak ada unit asal resep (2,31%). Pada aspek farmasetik yaitu tidak ada bentuk sediaan obat (44,51%), tidak ada kekuatan sediaan obat (17,63%), tidak ada jumlah obat (33,24%), dan tidak ada aturan dan cara penggunaan (0,29%). Pada aspek klinis yaitu ada duplikasi obat (1,16%). Pengkajian kejadian medication error dari hasil penelitian ini termasuk kategori C adalah terjadi kesalahan tetapi tidak membahayakan.} }