@thesis{thesis, author={DHIKI Wenseslaus}, title ={Pertobatan Zakheus dalam Injil Lukas 19:1-10 dan Relevansinya Bagi Kaum Muda Dalam Menumbuhkan Kesadaran Akan Pentingnya Sakramen Pertobatan}, year={2021}, url={http://repository.stfkledalero.ac.id/646/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk, (1) memperdalam pemahaman tentang konsep pertobatan Zakeus menurut Injil Lukas dan bagaimana relevansinya dengan kehidupan kaum muda dewasa ini. (2) Penulis ingin mendalami tafsiran-tafsiran eksegetis dan membuat refleksi teologis bagi pembaca terutama kaum muda untuk membangun kesadaran dirinya akan pentingnya sakramen pertobatan. Metode yang digunakan dalam proses penyelesaian tulisan ini adalah studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari masalah-masalah dan literatur-literatur maupun sumber data lainya yang berkaitan dengan tema tersebut di atas. Literatur-literatur yang digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan tulisan ini adalah: Kitab Suci, Kamus, ensiklopedi, dan dokumen-dokumen Gereja, buku-buku, jurnal, majalah-majalah juga sumber internet yang dianggap cocok dan sangat relevan dengan tema ini. Pertobatan Zakheus dalam Lukas 19:1-10, membawa dampak baik bagi dirinya dan seluruh isi rumahnya. Zakheus sangat menyadari dosa yang telah dilakukan dalam keseharian hidupnya, dengan memeras hak orang lain dan menjadi miliknya. Pekerjaan yang dilakukan Zakheus ini membuat dirinya dikucilkan dari orang banyak. Niat baik Zakheus itu muncul di saat mendengar Yesus lewat di situ dan terbuka hati ingin bertemu dengan Yesus. Zakheus lari mendahului orang banyak dan memanjat pohon ara hanya ingin berjumpa dengan Yesus. Melihat tindakan yang dilakukan Zakheus ini, Yesus membuka hati untuk mampir di rumah Zakheus. Berkat Yesus hadir dalam rumahnya, Zakheus dengan sadar mengakui segala kesalahan dan bertobat. Kaum muda sebagai generasi penurus Gereja masa depan perlu ada kesadaran iman akan Yesus. Iman itu dibangun dalam diri kaum muda agar terciptanya nilai-nilai yang berguna dalam kehidupan Gereja. Praktek iman itu harus dibangun atas kesadaran dari dalam diri untuk mengikuti segala kegiatan rohani dalam Gereja. Kegiatan rohani itu membantu kaum muda untuk semakin mencintai Yesus dalam keseharian hidupnya. Salah satu kegiatan rohani yang paling penting dalam kehidupan rohani adalah mengakui segala salah dan dosa. Pengakuan dosa itu hanya melalui sakramen tobat. Sakramen tobat inilah menghantar orang pada keselamatan dan membangun kembali hubungan baik dengan Allah. Untuk itu kaum muda harus menyadari iman itu dengan membuka diri untuk menerima Yesus dan mengakui segala dosa dalam sakramen tobat. Sakramen tobat inilah menghantar kaum muda untuk mendekatkan diri dengan Yesus. Kaum muda mesti belajar dari Zakheus yang dengan tabah berjuang untuk menjumpai Yesus dalam kehidupannya. Dia tidak pikir apa kata orang banyak terhadap dirinya. Zakheus menyadari dirinya yang penuh dengan dosa. Maka dengan segala cara yang dilakukan Zakheus untuk bertemu dengan Yesus. Ketika perjumpaan dengan Yesus, Zakheus memperoleh berkat yang berlimpah bagi dirinya dan segala isi rumahnya. Melihat tindaan Zakheus maka dalam keseharian hidup kaum muda mesti menyadari bahwa sakramen tobat, sangat penting untuk diri mereka. Agar kaum muda dapat mendekatkan diri dengan Allah dan memperoleh berkat yang melimpah dari Allah.} }