@thesis{thesis, author={VETO Frederikus Dhedhu}, title ={Tata Kelola Paroki St. Yosef Pekerja Wairpelit Berdasarkan Perspektif Teori Manajemen Pastoral sebagai Upaya Meningkatkan Keterlibatan Umat dalam Gerakan Gereja Mandiri.}, year={2021}, url={http://repository.stfkledalero.ac.id/700/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk, (1) mengkaji lebih dalam pemahaman tentang konsep tata kelola Paroki St. Yosef Pekerja Wairpelit berdasarkan perspektif teori manajemen pastoral sebagai upaya mengatasi krisis keterlibatan umat dalam gerakan Gereja mandiri. (2) Penulis ingin mendalami lebih jauh dengan memadukan peran teori manajemen ke dalam suatu karya pelayanan pastoral parokial sebagai upaya untuk mengatasi persoalan ketidakterlibatan umat dalam kehidupan menggereja Metode dan teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif atas data kualitatif dan kuantitatif. Objek yang diteliti adalah tata kelola paroki St. Yosef Pekerja Wairpelit berdasarkan perspektif teori manajemen pastoral sebagai upaya mengatasi krisis keterlibatan umat dalam gerakan Gereja mandiri. Wujud data dalam penelitian ini berupa partisipasi dalam program dan kebijakan paroki serta pandangan dan pemahaman umat tentang kemandirian Gereja. Sumber data utama penelitian ini adalah data hasil penelitian dan wawancara serta gabungan dari beberapa buku dan dokumen tentang kehidupan pastoral. Sumber sekunder diambil dari beberapa buku tentang keseluruhan konsep dan teori manajemen. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam aktivitas dan proses pengelolaan Paroki Wairpelit terdapat kendala dan tantangan yang cukup krusial terkait partisipasi dan pemahaman umat tentang kemandirian Gereja serta keterlibatan para pengurus/personalia pastoral. Pertama, di samping banyaknya umat yang terlibat dan berpartisipasi dalam kebijakan pastoral paroki berdasarkan sebuah kewajiban, terdapat pula yang melihat keterlibatan mereka dalam kemandirian Gereja sebagai sebuah kesukarelaan dan bersifat tertekan. Kedua, personalia pastoral Paroki Wairpelit belum banyak memahami sepenuhnya tentang sistem kerja dan proses jalannya gerakan Gereja mandiri, sehingga umat pun menerima dampak atas kekurangan pemahman tersebut. Kegiatan-kegiatan sosialisasi dan sistem pelaporan keuangan masih bersifat resmi dalam forum, dan pola pembagian kerja belum terlihat merata sebagaimana termaktub dalam prinsip-prinsip manajemen. Selain itu, wadah organisasi paroki, dalam bidang pemberdayaan ekonomi umat sejauh ini belum terjalin dengan mitra kerja/para pengusaha besar untuk mempekerjakan umat yang adalah masyarakat, mengingat bahwa situasi kehidupan ekonomi rumah tangga umat belum begitu menjamin untuk secara rutin membiayai kehidupan pastoral Paroki Wairpelit.} }