@thesis{thesis, author={SOGEN Kornelius Libu}, title ={Makna Ritus Kemeda Kemolo Dalam Masyarakat Adat Bubu-Atagamu Dan Perbandingan Dengan Makna Sakramen Tobat Dalam Gereja Katolik Dan Implikasi Bagi Karya Pastoral Gereja}, year={2020}, url={http://repository.stfkledalero.ac.id/97/}, abstract={Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan fungsi dan makna ritus Kemeda Kemolo dalam komunitas adat Bubu-Atagamu, membandingkan ritus kemeda kemolo dan sakramen tobat dalam gereja katolik, serta menunjukkan Implikasi pastoral dari perbandingan tersebut bagi karya pastoral Gereja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena peneliti menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi partisipatoris sebagai teknik utama pengumpulan data. Objek penelitian ini adalah ritus kemeda kemolo pada masyarakat adat bubu atagamu, di Pulau Solor, Flores Timur. Subjek penelitian ini adalah tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh masyarakat dan anggota masyarakat yang ada di Bubu-Atagamu. Setelah pengumpulan data, data dianalisa dan dibandingkan dengan ajaran gereja katolik tentang sakramen tobat untuk menemukan hubungan antara kedua ritus ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ritus Kemeda Kemolo merupakan ritus bayar dosa dalam masyarakat Bubu-Atagamu. Ritus Kemeda Kemolo merupakan sarana pertobatan yang digunakan oleh masyarakat untuk mengakukan segala dosa dan kesalahan mereka di hadapan Lera Wulan Tana Ekan. Dalam kaitannya dengan teologi kontekstual, ritus kemeda kemolo mengandung beberapa nilai keselamatan yang ada dalam sakramen tobat gereja katolik seperti rekonsiliasi dengan Allah, rekonsiliasi dengan Gereja, rekonsiliasi dengan semua makluk dan alam lingkungan, dan pengampunan dosa dan pembaruan hidup. Oleh karena itu harus ada upaya untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang substansi dari kedua ritus ini. Ritus kemeda kemolo boleh tetap dijalankan sambil berupaya agar masyarakat lokal lebih pro aktif menjalankan ajaran Gereja Katolik.} }