@thesis{thesis,
		author={Wahyudi  Imam Yusuf},
		title ={ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS 
PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN NILAI 
PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA UD TIRTA 
JAYA USAHA},
		year={2022},
		url={http://repository.stie-mce.ac.id/1672/},
		abstract={Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan terhadap filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada sampel atau populasi penelitian,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kualitas
Produk dan Kualitas Pelayanan dengan Nilai Pelanggan sebagai variabel intervening
terhadap Kepuasan Pelanggan.Bagaimana Kualitas Produk dapat mempengaruhi
Kepuasan Pelanggan Bagaimana Kualitas Pelayanan dapat mempengaruhi Kepuasan
Bagaimana Nilai Pelanggan dapat mempengaruhi Kepuasan Bagaimana Kualitas
Produk dapat mempengaruhi Nilai Pelanggan Bagaimana Kualitas Pelayanan dapat
mempengaruhi Nilai Pelanggan Kualitas Produk berpengaruh secara langsung secara
positif terhadap Nilai Pelanggan Artinya semakin besar peningkatan Kualitas Produk
maka akan menyebabkan meningkatnya peningkatan Kualitas Pelayanan
berpengaruh secara langsung secara positif terhadap Nilai Pelanggan.Artinya
semakin besar peningkatan Kualitas Pelayanan Nilai Pelanggan tidak berpengaruh
secara langsung terhadap Kepuasan Pelanggan. Artinya semakin besar peningkatan
Nilai Pelanggan maka tidak akan menyebabkan meningkatnya peningkatan
Kepuasan Pelanggan.pengujian pengaruh Kualitas Produk terhadap Nilai Pelanggan
diperoleh kesimpulan bahwa Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Pelanggan Dalam membina hubungan dengan pelanggan, memberikan perhatian
pada pelanggan, memberikan perlindungan pada pelanggannya, dan kepuasan
akumulatif yang pada akhirnya pelanggan akan mempunyai banyak harapan. Jika
produk mempunyai harapan pelanggan, maka pelanggan akan senang dan
menganggap bahwa produk dapat diterima (Afshar etal., 2016)}
		}