@thesis{thesis, author={Muthmainah Fajriya}, title ={Analisis rasio anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk mengukur kinerja keuangan pemerintah daerah (Studi kasus pada Pemerintah Daerah Kota Blitar)}, year={2012}, url={http://repository.stieken.ac.id/506/}, abstract={penelitian ini mempunyai tujuan untuk keuangan pemerintah daerah Kota Blitar yang diukur dengan menggunakan analisis rasio APBD dan mengetahui posisi kinerja keuangan dengan metode kuadran. penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data secara kreasi. data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pemerintah daerah Kota Blitar tahun anggaran 2005 sampai 2010. sedangkan analisis rasio yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah rasio kemandirian keuangan daerah, rasio efektivitas dan efisiensI PAD. rasio keserasian rasio pertumbuhan dalam (Growth) dan penetapan kinerja dengan metode kuadra. hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata RKKD selama kurun waktu 2005 sampai 2010 adalah 12,32% selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun yang berarti ketergantungan pemerintah daerah one dana masih tinggi tidak rata-rata adalah 11,01% namun rasio share cenderung mengalami penurunan, sehingga p dalam memberikan kontribusi yang optimal total belanja. kemampuan pemerintah daerah realisasikan sudah bisa dikatakan efektif, karena rasio efektif data 1112 7% secara umum upaya peme dalam menggali BAB secara efisien telah berhasil, kurun waktu tahun 2005 sampai pada tahun 2007, 2008-2009 dan 2010 yang HP kurang dari 100% atau 1. pada tahun 2005-2006 Pemerintah Daerah Kota Blitar arti memprioritaskan alokasi belanjanya pada belanja pelayanan publik atau belanja modal, sedangkan pada tahun-tahun contoh prioritas alokasi belanja pemerintah adalah pada Belanja aparatur/ belanja operasi. tingkat pertumbuhan pada rata-rata satu 2005-2010 adalah sebesar 14,68%, tamu secara umum kenaikan realisasi PAD dengan pertambahan belanjanya. tetapi nafza keuangan belum seimbang dengan pertambahan belanjanya keuangan pemerintah daerah Kota Blitar selama kurun waktu sampai 2010 masih berfluktuasi. posisi kinerja pada kuadran 1 terjadi tahun dua ribu 2008 dan boleh tidak sedangkan posisi kinerja pada kuadran IV terjadi pada tahun 2007 dan hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan pemerintah daerah Kota Blitar belum dapat dikatakan baik.} }