@thesis{thesis, author={NURYANTI NUNUNG}, title ={STANDARISASI SIMPLISIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) TERHADAP JAMUR CANDIDA ALBICANS}, year={2021}, url={http://repository.stikes-bth.ac.id/1733/}, abstract={ABSTRAK Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat dan obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Standarisasi obat herbal Indonesia terutama standarisasi simplisia mempunyai arti yang penting untuk menjaga mutu obat herbal. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan adalah tanaman katuk (Sauropus androgynus (L.)Merr.). Daun katuk mengandung senyawa flavonoid yang pada tanaman herbal flavonoid memiliki efek antiinflamasi, antialergi, antibakteri dan efektif untuk beberapa golongan jamur. Secara empiris daun katuk juga digunakan sebagai obat sariawan. Candida albicans dianggap sebagai spesies patogen dan menjadi salah satu penyebab sariawan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil standarisasi simplisia daun katuk dan mengetahui aktivitas antijamur beberapa ekstrak daun katuk terhadap Candida albicans. Uji aktivitas antijamur dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil yang diperoleh pada standarisasi simplisia daun katuk telah memenuhi persyaratan yaitu dengan nilai susut pengeringan 6,22%, kadar air 2%, kadar abu total 9,56%, kadar abu tidak larut asam 0,55%, kadar sari larut air 37,13%, kadar sari larut etanol 22,63%. Hasil uji aktivitas antijamur dari 3 ekstrak daun katuk diperoleh hasil pada ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans sedangkan untuk ekstrak n-heksan tidak. Kata kunci: Standarisasi, daun katuk, aktivitas antijamur, Candida albicans} }