@thesis{thesis, author={Afriansa Reynaldi}, title ={HUBUNGAN LAMA TERAPI HEMODIALISIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PRURITUS UREMIK PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DI RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN}, year={2023}, url={http://repository.stikesbcm.ac.id/id/eprint/286/}, abstract={Pendahuluan: Penyakit ginjal kronis merupakan penurunan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme dan elektrolit. Salah satu metode penatalaksanaan penyakit ginjal kronis adalah dengan cara hemodialisis, pasien akan mengalami berbagai macam komplikasi setelah melakukan hemodialisis salah satunya adalah pruritus uremik, pruritus uremik merupakan sensasi tidak nyaman atau gatal-gatal sehingga dapat meningkatkan mortalitas Tujuan: Untuk mengetahui adanya Hubungan lama terapi hemodialisis dengan perilaku pencegahan pruritus uremik pasien gagal ginjal kronis di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Responden pada penelitian ini sebanyak 73 pasien, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner atau angket. Uji statistik yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji Spearman Rank. Hasil: Hasil penelitian ini di peroleh lama menjalani hemodialisis 12-24 bulan yaitu 31 responden dengan presentase 42,5%, >24 bulan yaitu 22 responden dengan presentase 30,1%, <12 bulan yaitu 20 responden dengan persentase 27,4%. Prilaku pencegahan pruritus uremik pasien gagal ginjal kronis sebagian besar dengan kategori cukup yaitu 39 responden dengan presentase 53,4%, sedangkan dengan kategori baik 17 responden dengan presentase 23,3% dan kategori kurang sebanding dengan kategori baik yaitu 17 responden dengan persentase 23,3%. Hasil p value 0,000. Kesimpulan: Ada hubungan antara lama terapi hemodialisis dengan prilaku pencegahan pruritus uremik} }