@thesis{thesis,
		author={Bahri  Mohammad  Syaiful},
		title ={HUBUNGAN  MEDIA  SOSIAL  DENGAN  KEPATUHAN  PROTOKOL  KESEHATAN  DALAM  PENCEGAHAN  COVID-19  DI  ERA  NEW  NORMAL
(Studi  di  wilayah  RT002/RW001  Kelurahan  Mlajah  Kabupaten  Bangkalan)},
		year={2021},
		url={http://repository.stikesnhm.ac.id/id/eprint/1019/},
		abstract={Ketidakpatuhan  remaja  dalam  protokol  kesehatan  dalam  pencegahan  Covid-19  di  Era  New  Normal  yang  ditunjukkan  dengan  ketidakdisiplinan  penerapan  protokol  kesehatan,  mengabaikan  himbauan  pemerintah,  tidak  menggunakan  masker,  tidak  mencuci  tangan  setelah  keluar  dari  rumah,  tidak  menjaga  jarak  ditempat  umum,  mendekati  kerumunan,  tidak  membatasi  mobilisasi  dan  interaksi.  Tujuan  penelitian  ini  menganalisis  hubungan  media  sosial  dengan  kepatuhan  pelanggaran  protokol  kesehatan  Covid-19  di  era  New  Normal.
Penelitian  ini  menggunakan  analitik  corelasion  dengan  menggunakan  pendekatan  cross  sectional.  Variabel  independen  media  sosial  sedangkan  variabel  dependen  adalah  kepatuhan  protokol  kesehatan.  Populasi  sebanyak  75  remaja,  sampel  75  remaja  menggunakan  total  sampling.  Instrumen  penelitian  menggunakan  dua  kuesioner  yaitu  media  sosial  dan  kepatuhan  protokol  kesehatan  dengan  uji  spearman  rank.
Hasil  penelitian  menunjukkan  didapatkan  hasil  bahwa  media  sosial  cukup  dengan  kepatuhan  protokol  kesehatan  kurang  patuh  sejumlah  16  (21,3%).  Berdasarkan  hasil  uji  statistik  Spearman  Rank  correlation  didapatkan  hasil  p  value:  0.000  <  ?  0.05  dengan  nilai  korelasi  0.834.  Hal  ini  menunjukan  bahwa  H0  ditolak  dan  Ha  diterima  yang  berarti  ada  hubungan  media  sosial  dengan  kepatuhan  protokol  kesehatan  dalam  pencegahan  Covid-19  dengan  interprestasi  tingkat  hubungan  kuat.
Berdasarkan  hasil  di  atas  diharapkan  remaja  dapat  meningkatkan  kepatuhan  protokol  kesehatan  yang  beredar  melalui  media  sosial  dalam  pencegahan  Covid-19  di  era  New  Normal,  sehingga  angka  kejadian  Covid-19  tidak  semakin  tinggi.}
		}