@thesis{thesis, author={BAHRUDIN ACHMAD}, title ={PERBEDAAN EFEKTIFITAS TEKNIK TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN DEEP OF BREATHING EXERCISE TERHADAP TINGKAT STRESS MASYARAKAT DIMASA PANDEMI COVID-19 (Studi di Wilayah RT 04 RW 06 Kelurahan Bugih Pamekasan)}, year={2021}, url={http://repository.stikesnhm.ac.id/id/eprint/1027/}, abstract={ABSTRAK Pandemi Covid-19 terjadi sejak awal Maret 2020 sampai saat ini, sehingga WHO mengumumkan situasi ini sebagai pandemi global yang disebabkan oleh merebaknya Corona Virus Disease (Covid-19). Peningkatan pravelensi kasus positif dan kasus kematian di seluruh dunia maupun di Indonesia menyebabkan tingginya tingakat stress masyarakat dimasa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini menganalisis perbedaan efektifitas teknik terapi relaksasi otot progresif dan deep of breathing exercise terhadap tingkat stress masyarakat dimasa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment. dengan pendekatan pre test - post test with control group design. Jumlah sampel sebanyak 30 responden yang dibagi 15 kelompok perlakuan dan 15 kelompok kontrol yang diambil secara non probability sampling. Penelitian ini dilakukan di Wilayah RT 04 RW 06 Kelurahan Bugih Pamekasan pada bulan Juni 2021 dan uji statistik menggunakan uji wilcoxon dengan a = 0,001. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah dilakukan uji Mann Whitney didapatkan p-value 0,539 sehingga signifikasinya lebih besar dari derajat kesalahan yang ditetapkan peneliti yaitu 0,05 (0,539 > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikasi antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, yang artinya teknik terapi relaksasi otot progresif dan deep of breathing exercise sama-sama efektif untuk menurunkan tingkat stress masyarakat dimasa pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil penelitian di sarankan pada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan variabel terapi relaksasi otot progresif dan deep of breathing exercise pada penurunan tingkat stress, untuk peneliti dapat memberikan informasi dan dan edukasi kepada masyarakat agar senantiasa dapat menurunkan tingkat stress secara mandiri menggunakan terapi nonfarmakologi.} }