@thesis{thesis,
		author={Afifah Nur Afifah  Feby},
		title ={ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DEWASA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN MASALAH INTOLERANSI AKTIVITAS DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG},
		year={2019},
		url={http://repository.stikespantiwaluya.ac.id/340/},
		abstract={ABSTRAK
PPOK adalah penyakit paru kronis yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas dan berhubungan dengan respon inflamasi terhadap partikel atau gas beracun yang berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dewasa penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dengan masalah intoleransi aktivitas di rumah sakit panti waluya malang. Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan 2 klien sebagai subjek penelitian, pada tanggal 20 Juni 2019 – 22 Juni 2019 dan 06 Juli 2019 – 08 Juli 2019. Hasil pengkajian didapatkan data pada masing-masing klien mengeluh sesak nafas, badannya lemah, klien hanya berbaring ditempat tidur di RS. Pada kedua klien dilakukan tindakan farmakologi dan non farmakologi seperti membantu klien dalam melakukan ADL, memonitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Pasca dilakukan asuhan keperawatan, kedua klien berangsur pulih dari masalah intoleransi aktivitas. Oleh karena itu pentingnya mengajarkan ADL secara mandiri kepada klien yang bertujuan agar bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri tanpa bantuan orang lain. 
Kata Kunci : PPOK, Intoleransi Aktivitas.
ABSTRACT
COPD is a chronic lung disease characterized by limited airflow in the airways and is associated with inflammatory responses to harmful particles or toxic gases. This study aims to carry out nursing care in adult clients of chronic obstructive pulmonary disease (COPD) with the problem of activity intolerance in the panti waluya malang hospital. Research design in this study uses the case study method with 2 clients as a research subject on June 20th – 22th , 2019 and July 6th – 8st , 2019. From this study, data is obtained from each client who complains out of breath, his body weak, the client just lay in bed at the hospital. In both clients, pharmacological and non-pharmacological actions are carried out, such as assisting the client in performing ADL, monitoring vital signs before and after carrying out activities. After nursing, the two clients gradually recovered from the problem of activity intolerance. Therefore the importance of teaching ADL independently to clients who aim to be able to carry out their activities independently without the help of others.
Keywords: COPD, Activity Intolerance.}
		}