@thesis{thesis, author={Rifa Agustina Salsabila}, title ={IMPLEMENTASI MANAJEMEN KRISIS PARIWISATA PASCA TSUNAMI DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) TANJUNG LESUNG}, year={2022}, url={http://repository.stp-bandung.ac.id/1379/}, abstract={Tanjung Lesung merupakan sebuah Kawasan strategis pariwisata yang berlokasi di Desa Tanjungjaya, Kec. Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. PT. Banten West Java Tourism Development merupakan anak perusahaan PT. Jababeka Tbk yang turut serta mengelola Tanjung Lesung. Pada tahun 2015 telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus KEK dan resmi beroperasi sampai saat ini. Setelah mengalami bencana alam tsunami pada 22 desember 2018 PT. Banten West Java Tourism Development terus melakukan upaya pemulihan dalam meningkatkan kembali pariwisata di Tanjung Lesung. Selain itu menajamen krisis yang diterapkan terus dikembangkan dan dimodifikasi mengenai strategi dan perencanaannya. Manajemen krisis itu ialah suatu proses yang digunakan oleh suatu organisasi sehubungan dengan suatu masalah yang berada di luar kendali. Menurut Faulkner (2001) dan Ritchie (2004) manajemen krisis pariwisata terbagi menjadi 6 tahapan yaitu, pre-event, prodromal, emergency, intermediate, recovery dan resolution. Tujuan penelitian ini ialah akan mengkaji bagaimana penerapan 6 tahapan manajemen krisis tersebut saat setelah terjadinya tsunami. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif menjelaskan fenomena yang ada, saat ini atau masa lampau. Penerapan manajemen krisis pariwisata menur 6 tahapan yang telah disebutkan Tanjung Lesung sudah menerapkan program-program manajemen krisis seperti sistem peringatan dini, satgas bencana, SOP gempa bumi dan bencana, instruksi evakuasi, dan bahkan adanya pembentukan tim tanggap darurat. Ada beberapa indikator-indikator yang belum diterapkan dan masih dalam proses perencanaan yang lebih baik jika dapat terealisasikan. Kata kunci: Tanjung Lesung, PT. Banten West Java Tourism Development, manajemen krisis pariwisata} }