@thesis{thesis, author={Yustiana Alif Robbiyuan}, title ={KAJIAN POTENSI PENINGGALAN JAYABAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA HERITAGE DI KABUPATEN KEDIRI}, year={2021}, url={http://repository.stp-bandung.ac.id/682/}, abstract={Kekayaan warisan budaya yang melimpah di Indonesia dibarengi dengan tren pariwisata global yang menunjukkan antusias wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata menjadi sebuah peluang untuk semakin memperluas dan memperkenalkan khasanah warisan nusantara. Indonesia sebagai negara yang memiliki sejarah panjang dari masa kerajaan hingga masa penjajahan memiliki banyak tokoh penting yang berpotensi untuk mendatangkan wisatawan jika dikemas dengan baik. Salah satunya adalah Raja Jayabaya yang terkenal dengan ramalan Jangka Jayabaya. Selain, terkenal akan ramalannya, terdapat juga petilasan yang dipercaya sebagai tempat moksa Jayabaya. Petilasan ini terletak di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Penelitian akan fokus mengkaji masalah yang menjadi bagian dari tahapan pengembangan heritage tourism, yaitu tahap assess the potential (penilaian potensi). Hal ini merupakan tahap awal dalam pengembangan heritage tourism. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk peninggalan Jayabaya serta nilai signifikansi sebagai daya tarik heritage tourism di Kabupaten Kediri menggunakan beberapa kriteria yang dikemukakan oleh UNESCO (2012) untuk menggali nilai penting dari Peninggalan Jayabaya, yaitu nilai sejarah, spiritual, estetika, dan nilai sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, observasi, dan wawancara dengan informan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri dan Pengelola Kawasan Petilasan Sri Aji Jayabaya. Hasil penelitian membuktikan bahwa peningglan intangible dianggap lebih berpotensi untuk dijadikan daya tarik wisata heritage karena telah memenuhi keempat indikator menurut UNESCO (2012) yaitu, nilai sejarah, nilai estetika, nilai spiritual dan nilai sosial. Petilasan memiliki nilai sejarah yang kuat karena keterkaitannya dengan keberadaan Kerajaan Kediri dan tokoh Raja Jayabaya. Nilai estetika diperoleh dari makna yang disampaikan melalui design dan tata letak bangunan petilasan. Nilai spiritual terlihat melalui elemen spiritual dalam kegiatan wisata, yaitu atraksi, tempat, dan motivasi. Nilai Sosial dianggap berpotensi karena keunikan kebudayaan masa lampau dari masyarakat pada zaman Kerajaan Kediri dan kebudayaan yang masih dilestarikan masyarakat masa sekarang. Kata kunci : Potensi wisata pusaka, nilai sejarah, nilai estetika, nilai spiritual, nilai estetika, Petilasan Sri Aji Jayabaya.} }