@thesis{thesis, author={Pasaribu Devi Rouli}, title ={Prinsip Mentoring Paulus Terhadap Timotius Menurut 1 Timotius 4:11-16 Dan Implementasinya Bagi Pembinaan Hamba Tuhan Muda Gereja Protestan Injili Nusantara (GPIN) Di Musi Banyuasin- Sumatera Selatan}, year={0000}, url={http://repository.stte.ac.id/213/}, abstract={Pasaribu Devi Rouli, NIM 16.1386, Prinsip mentoring Paulus terhadap Timotius dalam 1 Timotius 4:11-16 sebagai upaya pembinaan hamba Tuhan muda di Gereja Protestan Injili Nusantara (GPIN) di Musi banyuasin-Sumatera Selatan, skripsi: Sekolah Tinggi Theologi Ebenhaezer. Pembimbing I: Dr. Marlon Butar-butar, Pembimbing II: Debby Christ Mondolu ST., M.Th. Kata kunci: Mentoring, Paulus, 1 Timotius, hamba Tuhan muda, GPIN Alkitab adalah mutlak sebagai sumber hidup dan pelayanan termasuk juga dalam upaya pembinaan hamba Tuhan muda yang tidak dewasa sehingga perlu dimentoring. Dengan mentoring gereja akan menghasilkan pemimpin yang memiliki iman yang benar, pengetahuan yang memadai dan pengabdian yang tulus. Namun realitanya masih banyak hamba-hamba Tuhan muda yang tidak dimentoring sehingga memiliki sikap hidup yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Demikian juga hamba Tuhan muda yang ada di GPIN Muba yang tidak dimentoring, memiliki sikap hidup yang tidak sesuai dengan firman sehingga menimbulkan banyak persoalan. Akibat dari persoalan yang dihadapi hamba Tuhan muda mereka tidak maksimal dalam pelayanan. Sehubungan problematika tersebut, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-bibliologis untuk menyelesaikannya. Alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif, karena, sifat datanya natural dan apa adanya dan metode inilah yang dapat menjawab peroblematika di lapangan. Berdasarkan eksegesis dalam 1 Timotius 4:11-16 penulis menemukan prinsip mentoring Paulus terhadap Timotius: pertama, memotivasi Timotius menjaga sikap hidup yang benar, kedua, menanamkan nilai religius, ketiga, memotivasi mengembangkan kemampuan. Dengan memiliki prinsip ini maka hamba Tuhan muda Gereja Protestan Injili Nusantara (GPIN) dapat memiliki hidup yang menjadi teladan, mengalami pertumbuhan rohani dan memiliki kompetensi yang berkembang.} }