@thesis{thesis, author={}, title ={PRAKTIK ARAT SABULUNGAN YANG MASIH NAMPAK DI GEREJA GKPM UMA TAILELEU SIBERUT BARAT DAYA DI MENTAWAI}, year={0000}, url={http://repository.stte.ac.id/228/}, abstract={Sabattilat, Rosanna, NIM: 16.1409 Praktik Arat Sabulungan Yang masih Nampak di Jemaat GKPM Uma Taileleu Siberut Barat Daya di Mentawai. Skripsi Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer. Pembimbing I: Dr. Fanny Y.M. Kaseke, S.P., Pembimbing II: Jeane Paath, M.Th. Kata kunci: Praktik Arat Sabulungan, GKPM Uma Taileleu Siberut Barat Daya. Setiap orang Kristen yang sudah lama mengikut Tuhan sudah sepatutnya memiliki iman yang teguh dan sikap kepercayaan, dan pemahaman yang benar mengenai firman-Nya. Akan tetapi status sebagai orang Kristen tidak menjadi jaminan bahwa seseorang percaya dan memahami akan kebenaran firman-Nya. Tetapi orang Kristen yang sungguh-sungguh percaya kepada Allah adalah orang yang memiliki iman yang kokoh, dan menyerahkan totalitas hidupnya kepada Tuhan. Dilihat dari problematika tersebut, jelas bahwa kurangnya pemahaman yang benar mengenai praktik hidup Kristen sehingga membuat mereka tetap malakukan praktik arat sabulungan. Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, penulis mangadakan penelitian dengan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologis. dan hasil tinjauan ini akan diterapkan kepada jemaat GKPM Uma Taileleu, penulis menggunakan metode tersebut karena metode itulah yang sesuai dengan permasalahan yang akan penulis teliti. Namun pada kenyataannya saat ini ada orang Kristen yang belum memiliki pemahaman yang benar akan praktik hidup orang Kristen yang sesungguhnya seperti orang Kristen yang masih percaya kepada roh nenek moyang. Kondisi seperti ini didapati di gereja GKPM Uma Taileleu, dimana jemaat belum memahami dengan benar mengenai praktik hidup orang Kristen, sehingga jemaat masih hidup dalam praktik arat sabulungan yang berbaur okultisme yang sangat bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan dan mereka tidak memiliki kualitas iman yang baik. Dengan jemaat memahami akan praktik hidup Kristen yang benar maka jemaat tidak akan mempraktikkan arat sabulungan lagi dan mereka akan memiliki iman yang teguh, kuat, kokoh, tidak tergoyahkan dan semakin bertumbuh di dalam Tuhan.} }