@thesis{thesis, author={Widyastuti Ella Dwi}, title ={A Study of English Taboo Utterances Used by Main Characters in American Comedy Movie Tropic Thunder.}, year={2013}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100010/}, abstract={Bahasa sebagai alat komunikasi antar manusia dalam penggunaannya sangat dipengaruhi oleh norma sosial budaya. Beberapa ekspresi bahasa dianggap penggunaannya dalam kehidupan sosial tidak benar atau merugikan orang lain. Ekspresi bahasa ini dalam hal sosiolinguistik disebut ekspresi tabu. Penulis tertarik dalam menganalisis ucapan tabu yang digunakan dan diungkapkan oleh empat karakter utama dalam film komedi Amerika Tropic Thunder . Penelitian ini memiliki dua permasalah, yaitu: (1) tipe ucapan tabu bahasa Inggris apa yang digunakan oleh karakter utama dalam film komedi Amerika Tropic Thunder , dan (2) apa alasan menggunakan ucapan tabu oleh empat karakter utama di film komedi Amerika Tropic Thunder . Dalam menganalisis jenis ucapan tabu dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori Timothy Jay (1996). Pengkategorian kata tabu ada tujuh, yaitu mengutuk, kata kotor, penghujatan, asusila, pelecehan seksual, bahasa vulgar, dan penghinaan. Dalam menganalisis alasan menggunakan tabu, penulis menggunakan teori dari Anderson and Trudgill (1990) yang melibatkan alasan penggunaan kata tabu yaitu: (1) psikologis, (2) linguistik, dan (3) alasan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan analisis dokumen untuk menganalisa data dari penelitian ini yang mengandung ucapan tabu yang digunakan oleh empat karakter utama di film komedi Amerika Tropic Thunder . Penelitian ini mengungkapkan bahwa tujuh jenis ekspresi tabu menurut Jay yaitu ucapan asusila (60%), ucapan bahasa vulgar (15%), ucapan mengutuk (11%), ucapan kata-kata kotor (10%), ucapan pelecehan seksual (6%), ucapan hinaan (3%), dan ucapan menghujat (2%). Selain itu alasan menggunakan ucapan-ucapan tabu adalah alasan psikologis, linguistik, dan sosial. Secara khusus, alasan psikologis sebagian besar ditemukan dan digunakan dalam penelitian ini. Alasan psikologis disebabkan oleh perasaan frustrasi, karena sebuah peristiwa tak terduga dan seseorang lebih memilih bersumpah untuk menunjukkan emosi secara langsung. Penulis berharap bagi peneliti selanjutnya untuk lebih mendalam dalam menganalisis tentang kata tabu. Selain itu penulis dapat menggunakan pengetahuan ini untuk membandingkan tabu bahasa Inggris dengan Indonesia. Penulis juga menyarankan peneliti selanjutnya menggunakan teori atau metode yang berbeda jika ingin melakukan penelitian serupa.} }