@thesis{thesis, author={Fesdianti Whenes}, title ={“Pengaruh Sinyal Indikator Teknikal terhadap Keputusan Transaksi Saham (Studi pada Saham Indeks LQ 45 Periode Bulan Agustus s.d Desember 2011)}, year={2012}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100028/}, abstract={Analisis teknikal merupakan salah satu cara untuk memprediksi harga saham dengan melakukan pengamatan pada harga saham masa lalu dan volume perdagangan saham. Menurut Fakhruddin (2004: 84-85) indikator analisis teknikal dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu Trend Following Indicators untuk melihat kecenderungan pergerakan harga saham, Oscillator Indicators untuk mengidentifikasi momentum suatu saham dan Miscellanious Indicators untuk mengindikasikan psikologi massa. Salah satu dasar pemikiran penganut analisis teknikal adalah " Markets discount everything " (Luca, 2000&Murphy, 1999 dalam Sulistiawan&Liliana, 2007: 5). Hal ini mengandung arti bahwa dalam mengambil keputusan investasi saham para analis teknikal tidak memperhatikan faktor fundamental, melainkan hanya menggunakan informasi yang tersedia di pasar, karena harga saham di pasar secara alami ditentukan oleh permintaan dan penawaran pelaku pasar. Penelitian ini bermaksud untuk menguji pengaruh sinyal indikator teknikal terhadap keputusan transaksi saham Indeks LQ 45. Sinyal indikator teknikal dalam penelitian ini merupakan hasil konfirmasi nilai indikator MA 20 ( Moving Average 20 hari), RSI 20 ( Relative Strength Index 20 hari), dan SO 20 ( Stochastic Oscillator 20 hari). Sinyal indikator teknikal sebagai variabel independen (X) mencakup sinyal beli dan sinyal jual. Sedangkan variabel dependen (Y) penelitian ini adalah keputusan transaksi saham yang meliputi keputusan buy (beli), dan keputusan sell (jual). Alasan pemilihan saham Indeks LQ 45 sebagai populasi/ sampel penelitian karena pergerakan trend harga saham pada Indeks LQ 45 dapat diprediksikan dengan menggunakan indikator teknikal, sedangkan pada saham emiten kategori secondliner dan thirdliner memiliki teknik tersendiri. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis melalui analisis regresi linier sederhana, dapat disimpulkan bahwa sinyal beli (X 1 ) berpengaruh signifikan terhadap keputusan beli (Y 1 ) dengan besar nilai sig. pada tabel ANOVA 0,000<0,05(α). Sedangkan besar kontribusi teori variabel sinyal beli (X 1 ) terhadap keputusan beli (Y 1 ) sebesar 30,8% dan berarti bahwa sebesar 69,2% keputusan beli (Y 1 ) merupakan kontribusi teori variabel lain. Sinyal jual (X 2 ) juga berpengaruh signifikan terhadap keputusan jual (Y 2 ) dengan besar nilai sig. pada tabel ANOVA 0,000<0,05(α). Sedangkan besar kontribusi teori variabel sinyal jual (X 2 ) terhadap keputusan jual (Y 2 ) adalah sebesar 33% dan berarti bahwa sebesar 66% keputusan jual (Y 2 ) merupakan kontribusi teori variabel lain. Maka disarankan agar investor memperhatikan faktor-faktor lain diluar sinyal indikator teknikal dalam melakukan pengambilan keputusan transaksi saham jangka pendek. Dan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan jenis indikator teknikal dan periode hitungan yang berbeda.} }