@thesis{thesis, author={Mariono Agus}, title ={Pengaruh Faktor Fundamental Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa, Dan Investasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010),}, year={2012}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100029/}, abstract={Era persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu memformulasikan strategi secara tepat dalam usahanya menciptakan nilai bagi perusahaan. Strategi yang berkaitan dengan pendanaan perusahaan harus diformulasikan dengan baik, karena pendanaan perusahaan yang tercermin dalam struktur modal akan memiliki dampak terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang diukur melalui nilai buku saham dan price to book value merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memberikan nilai bagi shareholders . Nilai perusahaan selain ditentukan oleh struktur modal perusahaan, juga dapat disebabkan oleh faktor fundamental perusahaan. Faktor fundamental berperan sebagai variabel eksogen, sedangkan struktur modal dan nilai perusahaan berperan sebagai variabel endogen. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental terhadap struktur modal perusahaan, mengetahui pengaruh faktor fundamental terhadap nilai perusahaan, dan mengetahui pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research dengan menggunakan pengujian hipotesis dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan sektor perdagangan, jasa, dan investasi yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yang kemudian dari kriteria yang ditetapkan terpilih 18 perusahaan sebagai sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, evaluasi hasil pengujian Partial Least Square , analisis statistik inferensial, dan uji hipotesis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software SmartPLS. Hasil penelitian ini menunjukkan Pertama, bahwa faktor fundamental berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil signifikan tersebut menandakan bahwa didalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan struktur modal, manajer perusahaan akan selalu memperhatikan faktor fundamental perusahaan. Koefisien jalur yang bertanda negatif menunjukkan bahwa hubungan atau pengaruh antara faktor fundamental dengan struktur modal adalah berlawanan. Artinya semakin tinggi faktor fundamental perusahaan maka porsi hutang yang tercermin dalam struktur modal perusahaan akan semakin kecil. Faktor fundamental perusahaan terbentuk melalui dua indikator yaitu EPS dan DPR, sedangkan struktur modal perusahaan terbentuk melalui dua indikator yaitu DR dan LDTE. Kedua, bahwa faktor fundamental berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil yang signifikan tesebut menandakan bahwa faktor fundamental memiliki pengaruh kuat terhadap nilai perusahaan. Nilai koefisien jalur yang bertanda positif menunjukkan bahwa hubungan antara faktor fundamental terhadap nilai perusahan adalah berbanding lurus atau linier . Artinya semakin tinggi nilai faktor fundamental yang dalam hal ini dibentuk oleh indikator EPS dan DR maka hal ini akan mampu meningkatkan nilai perusahaan yang dibentuk oleh indikator BV. Peningkatan profitabilitas yang tercermin dalam peningkatan nilai EPS, maka hal ini akan meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin melalui peningkatan nilai buku saham. Ketiga, bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil yang signifikan tersebut menandakan bahwa penentuan komposisi struktur modal yang optimal akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap nilai perusahaan. Koefisien jalur yang bertanda negatif menunjukkan bahwa pengaruh antara struktur modal terhadap nilai perusahaan adalah berlawanan. Artinya semakin tinggi struktur modal perusahaan yang ditentukan melalui indikator DR dan LDTE maka nilai perusahaan yang ditentukan melalui indikator BV akan mengalami penurunan. Penurunan nilai perusahaan ini disebabkan karena penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan resiko kebangkrutan bagi perusahaan yakni ketidakmampuan didalam mebayar bunga dan angsuran yang pada akhirnya akan menyebabkan penyitaan terhadap aset perusahaan dan berujung pada sebuah kebangkrutan. Perusahaan yang memiliki hutang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan pendanaan internal, kemampuan membayar dividen, dan kemampuan mendanai peluang investasi yang lemah, sehingga indikasi ini yang dipandang mampu menurunkan nilai perusahaan.} }