@thesis{thesis, author={Antonius Nur}, title ={Implementasi Strategi Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Studi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto dan Sentra Industri Sepatu Kecamatan Sooko)}, year={2013}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100096/}, abstract={Penelitian ini dilakukan atas dasar tentang Implementasi Strategi Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah khususnya di Sentra Industri Sepatu Kecamatan Sooko. Banyak cara dan upaya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Mojokerto dan Para Usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengatasi Persaingan Global, salah satunya adalah dengan cara memaksimalkan Strategi yang telah digunakan dinas perindustrian dan perdagangan Kabupaten Mojokerto dan Strategi yang digunakan oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pada intinya Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai peran penting dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah khususnya Sentra Industi Sepatu yang mengalami krisis ekonomi. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Ada beberapa alasan mengapa Usaha mikro, kecil dan menengah dapat bertahan di tengah persaingan global (krisis ekonomi). Pertama, sebagian besar usaha mikro, kecil dan menegah memproduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah, maka tingkat pendapatan rata-rata masyarakat tidak banyak berpengaruh terhadap permintaan barang yang dihasilkan. Sebaliknya kenaikan tingkat pendapatan juga tidak berpengaruh pada permintaan. Kedua, sebagian besar usaha mikro kecil dan menegah tidak mendapat modal dari bank. Implikasinya keterpurukan sektor perbankan dan naiknya suku bunga, tidak banyak mempengaruhi sektor ini. Berbeda dengan sektor perbankan bermasalah, maka usaha mikro, kecil dan menegah ikut terganggu kegiatan usahanya. Sedangkan usaha berkala besar dapat bertahan. Di Indonesia, usaha mikro, kecil dan menegah mempergunakan modal sendiri dari tabungan dan aksesnya terhadap perbankan sangat rendah. Dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten mojokerto memberikan strategi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi para pengusaha sepatu dengan cara meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia dalam era krisis ekonomi. Banyak permasalahan yang dihadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Padahal dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara kuantitas memiliki jumlah yang mayoritas. Beberapa kendala yang dihadapi para pengrajin sepatu, yang berasal dari internal maupun eksternal. Kendala internal yang paling utama adalah kurangnya modal untuk membeli barang mentah karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), lemahnya jaringan usaha dan kemampuan penetrasi pasar, mentalitas pengusaha UMKM, kurangnya transparansi. Sedangkan kendala eksternal adalah sebagai berikut iklim usaha belum sepenuhnya kondusif, terbatasnya sarana dan prasarana, pungutan liar, implikasi otonomi daerah, implikasi perdagangan bebas, sifat produk dengan ketahanan pendek, terbatasnya akses pasar, terbatasnya akses informasi. Strategi pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sangat dibutuhkan karena perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah masih sangat lambat. Strategi pengembangan usaha masih terbentur beberapa masalah, misalnya modal, manajemen bisnis sampai strategi pemasaran yang jitu. Untuk meningkatkan daya saing industri dan pasar lokal Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto melakukan kebijakan melalui bimbingan, penyuluhan dan pelatihan serta pengawasan terhadap proses serta hasil produksi Industri. Sebenarnya sudah banyak upaya- upaya dilakukan pemerintah untuk pembedayaan Sentra industri sepatu Sooko. Dengan memberikan pelatihan-pelatihan tentang desain sepatu yang terbaru serta pelatihan dalam memasarkan produk dan memberikan bantuan modal, alat, dan bahan. Akan tetapi tidak bisa semaksimal yang Pemerintah rencanakan. Terlalu banyak permasalahan yang muncul dihadapi oleh Sentra industri sepatu sooko. Salah satu aspek yang harus segera dibenahi dalam menghadapi persaingan global di Indonesia adalah menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendorong persaingan. Pembentukan lingkungan tersebut pada dasarnya memerlukan penanganan secara konsepsional dan implementasi yang meliputi berbagai aspek antara lain mendefinisikan ulang peran langsung pemerintah pada pasar.} }