@thesis{thesis, author={Yoehansyah Alief}, title ={Upaya Pengembangan Obyek Wisata Bunga Dalam Pembangunan Ekonomi Lokal (Studi Kasus di Desa Sidomulyo Kota Batu).}, year={2013}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100106/}, abstract={Adanya otonomi daerah di setiap kabupaten atau kota diharapkan dapat mandiri dalam mengelola daerahnya yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Kota Batu yang memiliki visi dan misi sebagai salah satu kota wisata di Jawa Timur terus mengupayakan pengembangan daerahnya dengan melibatkan masyarakat dan pihak lainnya melalui pembangunan ekonomi lokal. Hal ini bertujuan agar manfaat pembangunan dapat dirasakan langsung baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat yaitu melalui peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan pekerjaan serta membentuk masyarakat yang mandiri dan kreatif. Penelitian yang dibahas dalam skripsi ini mengenai upaya pengembangan obyek wisata bunga dalam pembangunan ekonomi lokal (studi kasus di Desa Sidomulyo Kota Batu). Penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa menggunakan model interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Fokus penelitian ini, pertama upaya Dinas Pariwisata dalam pengembangan obyek wisata bunga di Desa Sidomulyo Kota Batu; kedua , dampak pengembangan obyek wisata bunga dalam pembangunan ekonomi lokal di Desa Sidomulyo Kota Batu; ketiga, faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan obyek wisata bunga terhadap pembangunan ekonomi lokal di Desa Sidomulyo Kota Batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pengembangan obyek wisata bunga di desa Sidomulyo yang dilakukan oleh pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu sudah sesuai dengan visi dan misi yang dibuat oleh pemerintah Kota Batu dengan melibatkan masyarakat langsung melalui pembentukan desa wisata untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa. Dari kebijakan tersebut menghasilkan dampak yang bersifat positif yaitu masyarakat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan potensi lain yang dimiliki desanya selain potensi bunga seperti wisata kuda, sepeda gunung, tubbing dll, terjadinya peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sidomulyo. Selain itu adanya faktor alam, persaingan yang sehat antar petani dan pedagang bunga serta kualitas sumber daya manusia dalam menerima pengembangan desanya dapat dijadikan faktor pendukung. Sedangkan keterbatasan modal, daya beli masyarakat menurun terhadap bunga serta kurangnya perbaikan sarana dan prasarana penunjang obyek wisata bunga merupakan faktor penghambat dalam pengembangan obyek wisata bunga di Desa Sidomulyo. Dari hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa peran pemerintah dalam pengembangan obyek wisata sebagai koordinator dan fasilitator dengan melibatkan masyarakat langsung dapat dikatakan berjalan dengan baik dengan menerapkan pembangunan ekonomi lokal. Masyarakat desa diberikan kebebasan untuk berinovasi dalam mengelola dan menonjolkan potensi yang dimiliki agar dikenal masyarakat luas sebagai daerah tujuan wisata yang baru di Kota Batu. Dengan memperhatikan faktor penghambat dalam pengembangan obyek wisata diperlukan kerjasama antara pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu bersama masyarakat setempat agar menimbulkan multiplier effect yang nantinya akan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa Sidomulyo.} }