@thesis{thesis, author={Sugiharto Sugiharto}, title ={Laporan Pertanggungjawaban Biaya Produksi Sebagai Alat untuk Menilai Biaya Produksi dan Kinerja Manajer Produksi (studi pada PT. Perkebunan Nusantara XII unit Kertowono),}, year={2013}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100113/}, abstract={PT. Perkebunan Nusantara XII unit Kertowono merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agribisnis. Usaha yang dijalankan terdiri dari beberapa budidaya perkebunan, salah satunya adalah budidaya Teh. Dalam menjalankan usahanya tersebut perusahaan telah menyusun dan menggunakan suatu laporan pertanggungjawaban terhadap kegiatan operasional produksinya. Rumusan masalah dari penelitian yang penulis lakukan adalah (1) Bagaimanakah fungsi laporan pertanggungjawaban biaya produksi sebagai alat penilaian terhadap biaya produksi? dan (2) Bagaiamanakah fungsi laporan pertanggungjawaban biaya produksi sebagai alat penilaian terhadap kinerja manajer produksi Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian pada skripsi ini menggunakan sumber data sekunder dan metode pengumpulan data melalui dokumentasi. Analisis data yang dilakukan terdiri dari analisis sktruktur organisasi, penyusunan anggaran, klasifikasi dan pengkodean biaya, sistem pelaporan biaya, dan laporan pertanggungjawaban biaya produksi selama 3 tahun periode. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur organisasi telah menunjukkan garis wewenang mengalir dari atasan ke bawahan dan garis tanggungjawab mengalir dari bawahan ke atasan. Anggaran biaya disusun dalam dua bagian, yaitu RKAP dan PPAP. Anggaran berfungsi sebagai pengendali biaya. Biaya-biaya yang ada belum diklasifikasikan dalam biaya terkendali dan tidak terkendali serta belum ada pengkodean tanggungjawab menurut tingkatan manajemen. Sistem pelaporan tanggungjawab sudah menunjukkan sistem yang baik dengan dibuatnya suatu Laporan Manajemen yang dipertanggungjawabkan setiap bulan dan setiap tahun. Hasil analisis varians selama 3 tahun periode menunjukkan kinerja yang cukup baik dari manajer. Namun terdapat beberapa hasil yang “tidak menguntungkan” dalam beberapa varians, antara lain varians kuantitas bahan baku tahun 2011, varians efesiensi tenaga kerja tahun 2009-2011 dan varians volume biaya overhead tahun 2009-2011. Varians “tidak menguntungkan” kuantitas bahan baku menjadi tanggungjawab Bagian Tanaman.. Sedangkan varians efesiensi tenaga kerja dan varians volume menjadi tanggungjawab Bagian Pengolahan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan suatu laporan pertanggungjawaban sebagai penilaian terhadap biaya produksi dan kinerja manajer produksi, serta melakukan evaluasi terhadap kelemahan-kelemahan yang penulis dapatkan.} }