@thesis{thesis, author={Putra Joni Johanda}, title ={Analisis Pengaruh Nitrat Fosfat Terhadap Kelimpahan Perifiton Dan Brotia Testudinaria Di Aliran Sungai Wangi Desa Bujeng Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan}, year={2017}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9286/}, abstract={Sungai Wangi yang bermuara di Sungai Bangil, Pasuruan, merupakan aliran Sungai yang bersumber dari Sungai Prigen. Pencemaran yang terjadi di Sungai Wangi sudah menimbulkan dampak yang negatif terhadap lingkungan. RCC merupakan salah satu pendekatan yang didasarkan pada orde aliran, tipe bahan organik partikulat, dan jenis invertebrata bentos. RCC menyatakan bahwa struktur dan fungsi komunitas invertebrata bentos, dari arah hulu menuju hilir, dipengaruhi oleh gradien bahan organik allochthonous dan autochthonous. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh kandungan nitrat dan fosfat terhadap kelimpahan perifiton di Sungai Wangi, menganalisis pengaruh kelimpahan perifiton terhadap populasi Brotia testudinaria di Sungai Wangi, dan mengetahui kondisi fisik Brotia testudinaria di Sungai Wangi. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember tahun 2016. Pengambilan sampel dilakukan pada musim hujan dengan 3x ulangan pengambilan sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian di Sungai Wangi Pasuruan, B. testudinaria yang ditemukan di lokasi penelitian memiliki tinggi cangkang berkisar antara 1 – 4 cm dengan diameter 4 – 12 mm. Bentuknya seperti kerucut memanjang dengan warna hitam keabu-abuan dan tidak transparan. Hasil pengukuran parameter kualitas perairan menunjukkan hasil yang normal dan beberapa parameter pada stasiun yang terdampak langsung pada buangan limbah pabrik memiliki kandungan yang berlebih dari baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kemudian untuk parameter yang memiliki pengaruh langsung terhadap kelimpahan biota (khusunya perifiton) ialah nitrat dan fosfat. Pola sebaran kelimpahan perifiton pada lokasi penelitian mengalami kenaikan seiring menuju ke arah hilir. Nilai kelimpahan terendah terdapat pada stasiun 1 sebanyak 25.200 (sel/cm2) dan kelimpahan tertinggi pada stasiun 3 dan 7 sebanyak 36000 (sel/cm2). Perbedaaan nilai kelimpahan ini diduga berkaitan dengan tata guna lahan di sepanjang lokasi penelitian yang merupakan daerah pertanian, industri, dan pemukiman Komposisi perifiton tertinggi hasil pengamatan di SungaiWangi ini didominasi oleh Diatom (Bacillariophyceae) terutama ordo pennales, hampir seluruh stasiun pengamatan pasti didominasi oleh perifiton dari kelas ini. Hasil analisis data menggunakan analisis korelasi untuk menunjukkan hubungan antar parameter yang satu dengan parameter yang lainnya. Analisis korelasi pearson ini dipilih karena sangat cocok dapat menunjukkan hubungan keeratan antara Brotia testudinaria dengan perifiton, Brotia testudinaria dengan nitrat dan fosfat, perifiton dengan Brotia testudinaria, perifiton dengan nitrat dan fosfat. Hasil uji analisis korelasi pearson juga menunjukkan hasil yang sama dengan hasil analisis menggunakan uji regresi linear yang menunjukkan hubungan perifiton dengan nitrat dan fosfat, bahwasannya semakin besar nitrat maupun fosfat maka terdapat kelimpahan perifiton yang besar pula karena grafik membentuk kurva linear yang berbanding lurus. Sedangkan hubungan perifiton dengan Brotia testudinaria tidak membentuk pola grafik karena perifiton tidak mempengaruhi jumlah kelimpahan brotia.} }