@thesis{thesis, author={Suryandari Wentri Asri}, title ={Pengaruh Limbah Batu Onyx sebagai Pengganti Agregat Kasar Beton Terhadap Lebar Retak Balok Beton Bertulang}, year={2018}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9324/}, abstract={Kerikil merupakan salah satu material pembentuk beton dengan kebutuhan volume paling besar dalam campuran sekitar 60% sampai 80% volume agregat. Proses penambangan kerikil di sungai mengakibatkan terjadinya erosi dan tanah longsor. Limbah pecahan onyx yang dihasilkan dari perusahaan besar pengrajin onyx setiap harinya mencapai 500 kg. Penduduk Gamping sampai saat ini belum mengolah limbah batu onyx secara optimal, hal tersebut dapat membuat alternative pemanfaatan limbah pecahan onyx. Komponen struktur harus memenuhi kemampuan layan untuk menjamin tercapainya perilaku struktur yang cukup baik pada tingkat beban kerja. Kemampuan layan terbatas pada tingkat beban kerja dan salah satunya ditentukan oleh retak pada beton bertulang. Penyusutan beton atau gaya luar mengakibatkan rendahnya gaya tarik sehingga terjadi retak. Maka dari itu diperlukan penelitian terhadap lebar retak beton agregat limbah batu onyx balok bertulangan tunggal dan beton agregat kerikil bertulangan tunggal. Pada penelitian ini dibuat dua jenis benda uji yaitu balok beton bertulang normal dan balok beton bertulang onyx. Penelitian yang dilakukan dengan pembuatan benda uji silinder dan balok beton bertulang dengan dimensi 0,15 x 0,25 x 2 meter. Pengujian kuat tekan dengan menggunakan compression machine. Serta pengujian lentur dengan dibebani secara berangsur hinnga mencapai beban maskimum. Selanjutnya dilakukan pengukuran lebar retak menggunakan microscope detector pada balok beton bertulang normal dan balok beton bertulang onyx. Dari hasil pengamatan dilakukan perbandingan dengan hasil teoritis. Hasil pengujian yang dilakukan kuat tekan rata – rata beton normal lebih besar dari kuat tekan rata – rata beton onyx yaitu sebesar 7,839 %. Lebar retak balok beton bertulang normal dan balok beton bertulang onyx memiliki perbedaan dimana retak pertama balok beton bertulang normal 1200 kg - 2200 kg dan balok beton bertulang onyx 1600 kg - 2600 kg. Retak pertama balok beton bertulang normal lebih cepat terjadi dibandingkan dengan balok beton bertulang onyx, hal tersebut disebabkan balok beton bertulang onyx lebih plastis dari balok beton bertulang normal, sehingga untuk mencapai retak pertama dibutuhkan gaya tarik yang lebih besar. Hasil pengamatan pengukuran lebar retak rata-rata beban maksimum balok normal sebesar 6285 kg dengan lebar retak 1,52 mm dan rata-rata beban maksimum balok onyx sebesar 6234 kg dengan lebar retak 1,66 mm. Hasil perhitungan perbandingan teoritis dengan pengamatan mendapatkan hasil rata-rata beban yang diijinkan dibagi saat beban maksimum (Pijin/Pmax) pada balok beton bertulang normal sebesar 52,593 % kemudian untuk balok beton bertulang onyx lebih besar yaitu 59,22 %. Sedangkan hasil rata-rata lebar retak yang diijinkan dibagi lebar retak saat beban maksimum (wijin/w) pada balok beton bertulang normal sebesar 11,693 % kemudian untuk balok beton bertulang onyx lebih kecil yaitu 10,765 %.} }