@thesis{thesis, author={Suyitno Adi}, title ={Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat Di Ipcu Rsj Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang}, year={2017}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9402/}, abstract={Perawat merupakan tenaga kesehatan utama di rumah sakit dan memiliki peranan penting dalam pelayanan kesehatan kepada pasien. Pasien yang datang di Intensive Psychiatric Care Unit (IPCU) umumnya menunjukkan berbagai gejala masalah perilaku, seperti perilaku kekerasan, kecenderungan mencederai orang lain, agitasi, dan percobaan bunuh diri. Kondisi pasien yang demikian menuntut perawat untuk melakukan observasi ketat selama 24 jam, serta selalu menghadirkan dirinya dalam konteks terapeutik melalui interaksi komunikasi dengan pasien. Rutinitas keadaan pasien yang dihadapi dan stress beban kerja tersebut dapat menjadikan stressor tersendiri bagi perawat dimana kondisi tersebut yang berkepanjangan dapat mempengaruhi komunikasi terapeutik perawat yang mengakibatkan perawat cenderung emosi sehingga mudah terpancing dengan kondisi pasien, marah, membentak dan tidak terapeutik. Komunikasi terapeutik dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal menjadi sangat penting karena penilaian individu terhadap faktor eksternal yang dialami sangat tergantung pada faktor internalnya. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang tidak konsisten mengenai korelasi antara faktor internal dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik. Hasil-hasil penelitian yang kontradiktif tersebut menarik untuk dikaji kembali. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis faktor internal yang berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat di IPCU RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat IPCU (Ruang Camar, Perkutut dan Mawar) RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang berjumlah 43 orang. Jumlah sampel penelitian kali ini adalah 40 orang. Untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel digunakan analisis univariat, untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan uji spearman dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik digunakan uji multivariate regresi linier. Hasil uji bivariat mengidentifikasi hubungan antara variabel independen dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik menunjukkan p value sebagai berikut: tingkat pengetahuan perawat (p=0,004), persepsi perawat (p=0,123), kecerdasan emosi perawat (p=0,015), usia perawat (p=0,227), pendidikan perawat (p=0,351), dimana hubungan dikatakan bermakna apabila p<0,05. Selanjutnya dari analisis multivariat dengan regresi linier diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan dengan nilai p (0,004) dengan nilai r = 0,300 yang artinya variable ini memiliki keeratan hubungan yang sedang. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan kecerdasan emosi perawat dengan 8 pelaksanaan komunikasi terapeutik pada perawat di IPCU RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Hal ini dimungkinkan karena RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat sehingga meminimalisasi kejadian kurang baiknya komunikasi antara pasien dengan perawat yang terapeutik. Diharapkan RSJ Radjiman Wediodiningrat Lawang dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan upaya-upaya tersebut sehingga dapat lebih meningkatkan pelaksanaan komunikasi yang terapeutik antara perawat, tenaga medis lain dan pasien.} }