@thesis{thesis, author={Candra Nurlaila}, title ={Koordinasi Antar Aktor Dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan Di Kota Blitar Tahun 2010-2015 (Studi pada Dinas Pendidikan Kota Blitar)}, year={2017}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9506/}, abstract={Pendidikan merupakan hal penting untuk memajukan suatu bangsa.Indonesia merupakan negara dengan tingkat pendidikan rendah, khususnya daerah-daerah terpencil. Kebijakan publik dalam bidang pendidikan merupakan hal penting dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia. Kebijakan publik pasti memerlukan koordinasi antar aktor yang berperan, agar implementasi kebijakan tersebut dapat berhasil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis koordinasi antar aktor dalam implementasi kebijakan pendidikan serta untuk mengetahui, mengidentifikasi, mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat dalam implementasi kebijakan pendidikan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kualitatif yang dibatasi oleh dua fokus penelitian, yaitu (1) koordinasi antar aktor dalam implementasi kebijakan pendidikan di Kota Blitar Tahun 2010-2015 (koordinasi dalam perumusan kebijakan, koordinasi dalam pelaksanaan kebijakan, koordinasi dalam evaluasi kebijakan, hasil yang diperoleh dari koordinasi antar aktor); (2) faktor pendukung dan faktor penghambat koordinasi antar aktor dalam implementasi kebijakan pendidikan di Kota Blitar Tahun 2010-2015. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif Miles, Huberman dan Saldana dengan tahapan kondensasi data, penyajian data, penarikan dan verifikasi kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, koordinasi antar aktor dalam implementasi kebijakan pendidikan dimulai dengan dikeluarkannya regulasi Peraturan Walikota Nomor 15 Tahun 2011, koordinasi dikatakan berjalan efektif karena Dinas Pendidikan yang merupakan aktor utama saling bekerja sama dengan aktor lainnya seperti BAPPEDA, BPKAD, Bagian Hukum, Kepala Sekolah, Dewan Pendidikan, dan tenaga pendidik di Kota Blitar yang berdampak angka putus sekolah karena biaya menurun dan sarana prasarana menjadi memadai. Faktor pendukung dalam koordinasi antar aktor dalam implementasi kebijakan pendidikan di Kota Blitar Tahun 2010-2015 adalah dukungan masyarakat dalam kebijakan dan adanya kerjasama dari berbagai lembaga. Sedangkan faktor penghambatantara lain perbedaan pendapat di antara staf Dinas Pendidikan dan kurang pahamnya salah satu aktor dalam berkoordinasi. Saran yang dapat diberikan adalah Dinas Pendidikan harus mengirim pegawainya ke sekolah-sekolah guna memeriksa data siswa untuk menghindari terjadinya kesalahan. Staf Dinas Pendidikan harus lebih saling berkomunikasi untuk menjalin kedekatan dan menghindari perbedaan pendapat, menjalin komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan adanya sering pertemuan informal. Website resmi Dinas Pendidikan harus sering di update untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Pemerintah harus mampu memberikan wadah untuk menampung masukan dari masyarakat dengan pengiriman email atau call center. Setelah adanya wadah aspirasi, diharapkan masyarakat lebih aktif dalam menyampaiakan masukan.} }