@thesis{thesis, author={Kusuma Muhammad Sanjaya}, title ={Pengaruh Lama Dan Suhu Penyimpanan Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) Dengan Aquades Terhadap Daya Hambat Bakteri Streptococcus Agalactiae Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah}, year={2017}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/952/}, abstract={Daun sirih hijau (Piper betle linn) mengandung senyawa aktif berupa komponen fenolik yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Pembuatan ekstrak daun sirih hijau (Piper betle linn) diharapkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab mastitis pada sapi perah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun sirih hijau (Piper betle linn) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae serta mengetahui lama dan suhu yang baik dalam penyimpanan ekstrak daun sirih hijau dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae yang merupakan bakteri penyebab mastitis pada sapi perah. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan januari sampai februari 2017 di Laboratorium Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk melakukan pembuatan dekok, Laboratorium Mikrobiologi UIN Malang untuk mengevaporasi ekstrak dan di Laboratorium Biologi UMM Malang untuk pengujian daya hambat. Materi penelitian adalah daun sirih hijau (Piper betle linn) yang diperoleh dari Kelurahan Kesamben, Blitar dan stok biakan bakteri Streptococcus agalactiae. penelitian ini dilakukan secara in vitro menggunakan metode cakram kertas. Analisis data menggunakan ANOVA pola tersarang dengan 6 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan tersebut adalah lama dan suhu penyimpanan P1R1 (lama 1 hari pada suhu ruang), P2R1 (lama 2 hari pada suhu ruang), P3R1 (lama 3 hari pada suhu ruang), P1R2 (lama 1 hari pada suhu refrigerator), P2R2 (lama 2 hari pada suhu refrigerator) dan P3R2 (lama 3 hari pada suhu refrigerator). Variabel yang diamati adalah zona hambat yang terbentuk akibat perlakuan lama dan suhu penyimpanan pada ekstrak daun sirih hijau terhadap bakteri bakteri Streptococcus agalactiae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih hijau (Piper betle linn) dengan berbagai perlakuan belum mampu mengimbangi kemampuan iodips dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae. Rata-rata diameter zona hambat yang didapat pada perlakuan yaitu P1R1 (4.32±0,57a), P2R1 (6.00± 1,46a), P3R1 (4.80 ± 1,07a), P1R2 (4.40± 0,92a), P2R2 (7.08± 1,72b) dan P3R2 (4.10± 1,10a). Hasil perhitungan ekstrak daun sirih hijau (Piper betle linn) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae adalah berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae dan Suhu penyimpanan tidak berpengaruh, namun lama simpan berpengaruh terhadap ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.), sehingga penyimpanan ekstrak daun sirih hijau dengan pelarut aquades direkomendasikan sampai 2 hari.} }