@thesis{thesis, author={Fathurohman Muhammad}, title ={Efek Penambahan Ekstrak Kasar Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Sebagai Acidifier Terhadap Berat Organ Dalam Dan Karakteristik Villi Usus Itik Pedaging}, year={2017}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/954/}, abstract={Acidifier merupakan asam organik yang bermanfaat dalam preservasi dan memproteksi pakan dari perusakan oleh mikrobia dan fungi namun juga berdampak langsung terhadap mekanisme perbaikan kecernaan pakan pada ternak. Penggunaan acidifier dari belimbing wuluh dapat menggantikan antibiotik yang akan menyebabkan residu. Presentase terbesar asam organik pada belimbing wuluh terdapat kandungan asam sitrat. Asam sitrat mampu menurunkan pH saluran pencernaan (tembolok, ventrikulus dan usus), menekan bakteri patogen. Efisiensi pakan yang tinggi dapat tercapai apabila saluran pencernaan ternak berada pada kondisi yang optimal untuk mencerna dan menyerap nutrien yang ditandai dengan karakteristik kondisi villi usus. Pemberian asam sitrat sebagai acidifier mampu meningkatkan tinggi villi usus halus yang mengindikasikan adanya peningkatan penyerapan nutrisi. Penelitian ini dilaksanan selama 48 hari pada tanggal 17 desember 2016 – 3 februari 2017. Lokasi penelitian lapang in vivo dilaksanakan di kandang milik bapak Nano yang berlokasi di Desa Mojorejo, Ngandat utara RT. 12 RW. 05 Kota Batu-Malang. Pembuatan preparat dan pembacaan preparat karakteristik villi berupa panjang dan luas permukaan villi usus dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak kasar buah blimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) sebagai acidifier terhadap organ dalam dan karakteristik villi usus itik pedaging. Manfaat penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi akademisi dan peternak itik pedaging tentang sari buah belimbing wuluh dapat dijadikan acidifier yang murah dan mudah didapat. Materi penelitian ini menggunakan 120 DOD (Day old Duck) itik pedaging strain hibrida (Pekingkhaki champbell) kemudian dibagi dalam 24 unit kandang, yang tiap unit kandang terdiri dari 5 ekor itik dengan ukuran kandang tiap unit 1 x 1 x 1 m. DOD tersebut didapatkan dari peternakan Bapak Nano Malang. Rata-rata bobot badan dari keseluruhan sampel yang digunakan yaitu 41,47 ± 2,65 g/ekor dengan nilai koefisien keragaman 6,39%. Pakan yang akan digunakan dalam penelitian adalah pakan komersil sedangkan belimbing wuluh didapatkan dari Kota Malang pada setiap harinya dalam bentuk buah yang akan ditambahkan dalam air minum. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan percobaan lapang dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 perlakuan yang masing-masing perlakuan akan diulang sebanyak 6 kali, sehingga terdapat 24 unit percobaan. P0 = Air minum (Tanpa ekstrak kasar buah belimbing wuluh), P1 = Air minum + 2% ekstrak kasar belimbing wuluh, P2 = Air Minum + 4% ekstrak kasar buah belimbing wuluh. P3 = Air Minum + 6% ekstrak kasar belimbing wuluh. Variabel yang diamati meliputi persentase berat organ dalam ( jantung, hati, gizzard) dan karakteristik villi usus (panjang villi dan luas permukaan villi). Data yang diperoleh ditabulasikan dalam program Microsoft excel 2010, selanjutnya dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap dan apabila terdapat perbedaan nyata, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan ekstrak kasar buah belimbing wuluh dalam air minum berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap panjang villi dan luas permukaan villi usus itik pedaging. Rataan panjang villi tertinggi adalah P1 (1041,57±136,15) dan yang terendah yaitu P3 (736,84±65,37). Kemudian rataan luas permukaan villi tertinggi yaitu P1 (2900,47±396,98) dan yang terendah yaitu P3 (1722,47±195,17). Hasil menunjukkan bahwa perlakuan penambahan ekstrak kasar buah belimbing wuluh tidak berbeda nyata (P>0,05) pada organ dalam (hati, jantung, gizzard). Rataan presentase berat hati tertinggi yaitu P3 (2,55±0,38%) sedangkan yang terendah P0 (2,12±0,08). Rataan berat jantung tertinggi ditunjukkan pada P3 (0,88±0,05) sedangkan yang terkecil P1 (0,79±0,06). Rataan berat gizzard tertinggi yaitu P3 (3,37±0,51) sedangkan yang terendah P0 (3,07±0,83). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan ekstrak kasar buah belimbing wuluh sebagai acidifier dalam air minum itik pedaging optimal pada level 2% terhadap panjang villi, luas permukaan villi usus dan berat organ dalam itik pedaging. Penelitian lebih lanjut disarankan menggunakan ekstrak murni sari buah belimbing wuluh sehingga yang digunakan sebagai acidifier hanya kandungan asam organik.} }