@thesis{thesis, author={Santoso Hari}, title ={Pengaruh Impedansi Kumparan Stator Terhadap Pengasutan Generator Induksi Satu Fasa Penguatan Sendiri Daya Rendah Putaran Rendah}, year={2017}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9650/}, abstract={Masih banyak rumah tangga di Indonesia yang belum mendapatkan akses ke fasilitas energi listrik, terutama yang tinggal di pedesaan terpencil di luar pulau Jawa. Mengingat lokasinya, perluasan akses menggunakan jaringan listrik nasional yang terdekat menjadi cukup mahal. Jika di daerah tersebut tersedia sumber energi terbarukan, angin atau air, pembangunan pembangkit listrik skala kecil menjadi salah satu pilihan. Pembangkit listrik skala kecil seperti pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB) atau pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) cukup menjanjikan. Kebanyakan pembangkit listrik skala kecil menggunakan generator sinkron yang harganya relatif mahal. Beban listrik di daerah pedesaan umumnya beban satu fasa. Penggunaan generator induksi satu fasa penguatan sendiri putaran rendah dapat menjadi alternatif pilihan karena lebih sederhana, murah dan kuat. Penggunaan generator induksi satu fasa pada pembangkit listrik skala kecil seperti pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB) untuk daerah terpencil menjadi salah satu pilihan yang menjanjikan Generator induksi satu fasa putaran rendah dapat diperoleh dengan cara merekonstruksi susunan dan lilit ulang kumparan stator motor induksi satu fasa. Dalam disertasi ini, rekonstruksi dilakukan dari mesin kutub 4, 36 alur, 20 kumparan menjadi generator induksi kutub 12, 18 kumparan. Pembagian jumlah kumparan dan kisar alur dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan pergeseran fasa 900 listrik dan 1800 listrik. Dampak dari perubahan susunan kumparan menjadikan impedansi kumparan berubah, yaitu nilai resistansi dan induktansi kumparan berubah. Pengasutan generator induksi satu fasa penguatan sendiri daya rendah putaran rendah tidak selalu berhasil. Untuk ini diperlukan arus picu yang dapat mengatasi ketidaktentuan remanensi magnet akibat histerisis. Dalam penelitian ini, di samping pengasutan dengan putaran di sekitar kecepatan sinkron juga dipicu dengan arus dari pelepasan energi kapasitor penguat yang bertegangan awal. Pelepasan energi kapasitor harus dapat mengalirkan arus awal yang cukup besar. Hasil penelitian menunjukkan, keberhasilan proses pengasutan generator induksi satu fasa daya rendah putaran rendah ditentukan oleh nilai impedansi kumparan, putaran generator, besar amplitudo awal arus picu yang nilainya mendekati nilai arus generator tanpa beban, dan energi tersimpan dalam kapasitor lebih besar dari energi dalam kumparan stator pada kondisi generator tanpa beban.} }