@thesis{thesis, author={Soepardi Apriani}, title ={Pengembangan Strategi Efisiensi Penggunaan Energi Pada Industri Baja Di Indonesia}, year={2017}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9652/}, abstract={Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, jenis energi yang digunakan industri baja Indonesia adalah listrik, gas alam, dan bahan bakar minyak. Industri ini diperkirakan mengkonsumsi sekitar 38% dari total energi yang digunakan seluruh jenis industri yang ada. Penggunaan energi-akhir ini menyerap sekitar 20%-35% dari total biaya produksi. Karena kondisi ini, industri baja nasional mengalami kesulitan dalam bersaing di pasar internasional. Meskipun beberapa industri baja nasional telah melakukan usaha-usaha efisiensi energi dengan menerapkan teknologi hemat-energi, tapi usaha ini belum memberikan hasil yang signifikan. Hal ini mengindikasikan masih adanya sejumlah hambatan yang membatasi dan menghalangi implementasi tindakan-tindakan efisiensi energi. Kondisi ini menunjukkan keberadaan kendalakendala dalam efisiensi penggunaan energi. Oleh karena itu, ada kecenderungan untuk mengeksplorasi bagaimana kendala-kendala tersebut saling berhubungan. Lebih lanjut, masih ada kebutuhan untuk mengembangkan model konseptual kendala dalam perbaikan efisiensi energi yang menjelaskan keterkaitan antar kendala tersebut. Sampai sekarang, belum ada kajian tentang kendala-kendala ini pad industri baja nasional secara komprehensif. Atas dasar ini, penelitian ini melakukan investigasi awal untuk mengidentifikasi dan menganalisis interaksi antar kendala dalam perbaikan efisiensi energi terkait dengan penggunaan energi pada industri baja nasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan eksploratif. Pendekatan deskriptif digunakan untuk mendapatkan deskripsi dengan sistematik, berdasarkan fakta dan tepat tentang karakteristik penerapan efisiensi penggunaan energi pada industri baja nasional. Pendekatan eksploratif diharapkan dapat diperoleh kajian baru tentang bentuk hubungan antar variabel dengan indikator dan antar variabel penelitian itu sendiri. Penelitian ini menggunakan enam kategori terkait dengan kendala perbaikan efisiensi energi: kebijakan pemerintah, finansial-ekonomi, manajerial-organisasi, teknologi, tenaga kerja, dan faktor bahan baku dan bahan bakar yang digunakan. Kendala teknologi, tenaga kerja, dan faktor bahan baku-energi yang digunakan, tidak dapat memberikan pengaruh terhadap faktor EEI jika dikaji secara individual atau terisolasi dengan faktor lain. Akan tetapi akan berpengaruh signifikan terhadap program peningkatan efisiensi penggunaan energi jika dikaitkan atau dihubungkan dengan faktor lainnya. Hasil menunjukkan bahwa antara kebijakan pemerintah dan faktor EEI ditemukan variabel mediasi.Perlu dicatat bahwa dihasilkannya hubungan negatif antara kebijakan dan faktor EEI. Kebijakan pemerintah berhubungan negatif dengan program EEI, menyiratkan bahwa peraturan pemerintah terkait dengan dengan peningkatan efisiensi energi tidak secara langsung berpengaruh. Sedangkan kategori individual yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kegiatan perbaikan efisiensi energi adalah faktor manajerial-organisasi.} }