@thesis{thesis, author={Cipta Dara Marreta}, title ={Evaluasi dan Rasionalisasi Kerapatan Jaringan Pos Hujan dan Pos Duga Air dengan Metode Stepwise di Sub Das Brantas Hulu}, year={2018}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9737/}, abstract={Analisa hidrologi merupakan salah satu analisa penting dalam sebuah perencanaan, pengembangan, maupun pengendalian insfrastruktur keairan. Ketepatan analisa hidrologi bergantung pada kualitas data hidrologi yang didapatkan dari pos-pos hujan maupun pos duga air dengan penempatan yang sesuai dan benar-benar mampu merepresentasikan keadaan daerah studi. Selain itu adanya pengaruh kejadian hujan terhadap debit, maka ketepatan analisa hidrologi seharusnya didukung dengan adanya hubungan yang berkaitan antara data pos hujan dan pos duga air. Pada studi ini proses penyaringan data hujan dan debit dilakukan terlebih dahulu dengan pengujian statistika ketiadaan trend, stasioner, persistensi, dan outlier. Selajutnya dilakukan proses evaluasi penempatan pos hujan dan pos duga air berdasarkan pedoman yang ada pada WMO (World Meteorological Organization). Proses ini dilakukan dengan mencari luasan pengaruh pos hujan dengan poligon Thiessen. Setelah itu dilakukan rasionalisasi dengan mencari pos-pos hujan yang memiliki korelasi paling tinggi terhadap pos duga air. Hubungan pengaruh keduanya didapatkan dari pemodelan regresi Stepwise dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 21, di mana pos-pos hujan sebagai variabel bebas dan pos duga air sebagai variabel terikat. Sebagai syarat pemodelan regresi yang baik, pada pemodelan Stepwise juga dilakukan pengujian asumsi klasik berupa uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Setelah didapatkan kombinasi pos-pos hujan yang memiliki korelasi tertinggi dengan pos duga air, maka selanjutnya dilakukan evaluasi kembali berdasarkan pedoman WMO. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pos-pos hujan hasil analisis regresi Stepwise juga memenuhi pedoman yang telah ditentukan WMO. Dari hasil proses evaluasi dan rasionalisasi, didapatkan kombinasi lima pos hujan di sub DAS Brantas Hulu yang memiliki korelasi tertinggi dengan pos duga air Gadang. Kombinasi lima pos hujan tersebut antara lain pos hujan Tutur, Tlekung, Pendem, Lawang, dan Tajinan. Nilai korelasi yang dihasilkan kombinasi tersebut mencapai nilai korelasi sempurna yaitu 1,00 dan memenuhi seluruh uji asumsi klasik. Kombinasi lima pos hujan hasil analisis Stepwise ini juga memenuhi kerapatan yang disyaratkan WMO. Hal ini ditunjukkan dengan luasan pengaruh lima pos hujan yang kurang dari 250 km2, yaitu batas maksimum standar WMO pada kondisi normal dan tipe daerah pegunungan, tropis, mediteran, sedang. Begitu pula dengan luas pengaruh pos duga air yang kurang dari batas maksimum standar WMO atau kurang dari 1000 km2.} }