@thesis{thesis, author={Putri Andini Atikah}, title ={Analisis Determinan Intensi Untuk Melakukan Business Exit Bagi Para Pelaku UKM (Survei pada Para Pemilik UKM di Kota Malang)}, year={2018}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9743/}, abstract={Entrepreneurial orientation dapat mencirikan bahwa pengusaha yang berorientasi entrepreneurially memiliki kemampuan untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan lingkungan yang mana akan lebih aktif dalam mencari serta menentukan peluang exit. Psychological ownership juga dianggap peringatan penting terhadap kondisi pikiran individu dan dapat mewakili identitas seseorang. Seseorang yang memiliki tingkat posesivitas terhadap bisnis yang telah menjadi bagian dari pemilik dapat berimplikasi pada keengganan untuk melakukan exiting. Pada penelitian ini juga memanfaatkan Theory of planned behavior (TPB) untuk meneliti hubungan antara perilaku intensi dengan business exit. TPB juga telah mengkonfirmasi kegunaannya bagi studi business exit dalam studi terdahulu. Tujuan dari penelian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan pelaku UKM di Kota Malang terhadap Business Exit dan mengetahui faktor-faktor (Innovativeness, Proactiveness, Risk Taking, Goal Achievement, Social Status, Knowledge of The Business, Attitude, Subjective Noun, Perceived Behavior Control) yang dapat membentuk intensi terhadap Business Exit. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian exploratory dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan teknik factor analysis melalui pendekatan confirmatory factor analysis (CFA) untuk menkonfirmasi konstruk yang sebelumnya telah dipakai oleh peneliti terdahulu. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode survei melalui pembagian kuisioner kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik UKM di Kota Malang dengan total sampel 100 orang responden. Hasil analisis membuktikan bahwa masih terdapat perbedaan pemahaman mengenai business exit dan tata kelola usaha UKM di Kota Malang. Bahwa para pelaku umumnya masih berada dalam tahapan yang sederhana mengenai pemahaman konsep exit. Hal ini dimungkinkan terjadi karena hal-hal yang bersifat tata kelola masih bersifat konvensional dan belum dipahami sebagai suatu aspek yang stratejik yang dapat menjadikan usaha-usaha tersebut menjadi sustain. Hasil analisis juga membuktikan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam membentuk intensi untuk melakukan business exit yaitu innovativeness, proactiveness, risk taking, goal achievement, social status, knowledge of the business, attitude, subjective noun, dan perceived behavior control. Hasil analisis ini sekaligus mengkonfirmasi konstruk faktor dan item yang membangun faktor entrepreneurial orientation dan psychological ownership yang sebelumnya digunakan pada studi terdahulu.} }